Masjid Al-Ikhlas
Home » , , , , , , , , , , , » Gus Baha': Hindari Perilaku Khawarij (Peringatan Keras Nabi SAW)

Gus Baha': Hindari Perilaku Khawarij (Peringatan Keras Nabi SAW)

Kita harus menghindari perilaku2 tertentu yg pada zaman Nabi sdh sangat diperingatkan. Misalnya yg masyhur itu perilaku khawarij: kelompok yg secara dhahir paling shaleh (dibanding shahabat) tapi sangat biadab karena kesalehannya yg berlebihan, di antaranya yaitu kalau diajak memusuhi sesama Islam semangat, tapi diajak memusuhi yg jelas salah tidak semangat.

Nabi SAW saja ingin orang yg kafir saja menjadi muslim. (Kita membaca syahadat setengah menit saja tidak ada. Waktu yg sesingkat itu bisa menghapus kekafiran di masa lalu seumur hidup.)

Tapi orang2 yang sudah menjadi muslim oleh selera khawarij menginginkannya dikeluarkan dari Islam: tahlilan kafir, ke kuburan kafir, apa saja kafir.


Imam SYa'roni: Ketika seorang mukmin fasiq, dia seperti barang yang hilang, tercerabut dari akarnya. Maka kita sebagai orang sholeh, harus menemukan mereka untuk dikembalikan.


Kita menjadi moderat bukan karena liberal atau sekuler tapi karena kita membaca hadits2. 

Misalnya:
اِنَّ اللهَ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ اللَّيْلِ

Allah yang tuhan saja menginginkan menunggu tobat mereka, bukan malah mengakhiri hidup mereka dalam keadaan tidak tobat. 

Jadi ini supaya paham dan menjadi khas kita. Mbah Moen sering cerita, "Seandainya disuruh memilih, aku tidak suka terlalu tegas, karena tadi, Allah saja selalu terbuka di malam hari pada mereka yg maksiat di siang hari, dan di siang hari bagi mereka yg maksiat di malam hari. Allah menunggu taubat, bukan menghentikan asbabittaubah.

Sehingga tradisi guru2 kita, utamanya Mbah Moen, dengan siapa saja berperilaku baik. Bukan krn baik dengan orang fasiq, bukan, tapi implementasi dari menunggu taubatnya orang fasiq, dan tentu itu butuh tarbiyah, syafaqah, kasih sayang.

Saya masih ingat beliau membacakan  kitab
تنبيه المغترين
karangan Imam Sya'roni. Di antara mazhab Imam sya'roni bahwa tidak hanya:
الحكمة ضالة المؤمن
 tapi juga beliau menambahkan
الفاسق ضالة المؤمن
walfasiq dhallatulmu'min, karena ketika seorang mukmin fasiq, dia seperti barang yang hilang, tercerabut dari akarnya. Maka kita sbg orang sholeh, kata Imam Sya'roni, harus menemukan mereka untuk dikembalikan.

Jadi ini komitmen kita sbg murid Mbah Moen, syaikhina al allamah Kyai Maimoen, supaya kita terbiasa seperti sifat Allah, itu kan yang diulang ulang takhallaqu bi alkhaqillah.

Jelas di al Quran:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ

Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.

Dan Allah masih memanggil:
وَأَنِيبُوا إِلَىٰ رَبِّكُمْ

Kan nggak fair, Allah saja yang alghaniyyul mutlaq menyuruh mereka kembali.

Di akhirat yg sudah nggak ada amal saja ingin Rasulullah yukhrajunna minannar.

Makanya baca hadits itu harus memiliki dzauq (citarasa bahasa), (agar bisa menjiwai) betapa besar syafaqatu Rasulillah SAW, bahwa keinginan beliau itu semua yadkhulunal jannah. Kalaupun ada orang Islam yang masuk neraka, cita2 beliau SAW tetap yukhrajuuna minannar.

Masyhur dalam ayat:
وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَىٰ
Dhawuh Nabi SAW:
 لا أرضى وواحد من أمتي في النار
Saya tidak akan ridha Ya Allah, tdk akan puas, satu dari umat saya, min umatilijabah, minannar.

Makanya saya setuju dengan Syekh al Ajjuri bahwa kita sebagai ahli sunnah, di antara ciri khasnya adalah iman adanya kaum yang yukhrajuna minannar.

Pun nggih, ngoten mawon. 😊

***
Sepenggal pengajian Gus Baha' dalam acara Ngaji 
Kitab Hadits Arbain lil Ajuri yang diselenggarakan oleh HIMMA Pekalongan (Himpunan Mutakharrijin Mutakharrijat Al-Anwar) di PP Hidayatusyibyan (asuhan Kyai Munib), Pesantunan, Kedungwuni, Pekalongan

Kamis malam Jumat, 2 Januari 2020

0 comments:

Posting Komentar