Masjid Al-Ikhlas

Bagaimana Makmum Jika Imam Tidak Baca Qunut dan Tasyahud Awal

Qunut dan Tasyahud Awal sama-sama kategori sunnah ab'adh yang jika kelewatan, baik sengaja atau lupa, dianjurkan untuk menambalnya dengan sujud sahwi sebelum salam. Kalau itu terjadi pada munfarid, masalah selesai, sebab ia merdeka tanpa ikatan harus mengikuti gerak fisik imam. Masalah terjadi ketika ia sebagai makmum, dan imam melewatkan tasyahhud awal atau qunut, dan makmum tidak mengikuti imam dalam melewatkan salah satu dari keduanya, atau keduanya sekaligus, sehingga ia melakukan tasyahhud atau qunut secara mandiri. Kasus ini, ulama membedakan.

Sama, tapi Beda Konsekuensi

- jika yang ditinggalkan atau dilewatkan oleh Imam adalah tasyahhud awal, praktis setelah sujud kedua imam langsung berdiri, maka makmum mesti mengikuti gerak imam yaitu harus meninggalkan tasyahud awal pula. Jika tidak, misal ia tetap melakukan tasyahud secara mandiri sedang imam di posisi berdiri, dan tidak niat mufaraqah, maka shalatnya batal. Apa alasannya? Sebab ia melakukan hal yang sangat berbeda sama sekali dengan imam yaitu berupa julus tasyahud. Sedang sebagai makmum harus mengikuti gerak fisik imam.

- jika yang ditinggalkan imam adalah qunut, nah ini beda, maka makmum  dianjurkan (sunah) melakukan qunut secara mandiri dengan catatan ia yakin masih bisa ngejar imam di posisi sujud pertama. Atau boleh (tapi tak disunahkan) melakukan qunut secara mandiri ketika dia yakin bisa ngejar imam di posisi julus antara dua sujud. Jika yakin kelewat julus imam, atau imam sudah sujud kedua, maka batal shalatnya.

Kalau tasyahud mandiri tadi batal, tapi kenapa kalau qunut mandiri tak batal?

"Sebab qunut mandiri yang dilakukan oleh makmum tidak lain dikerjakan dengan melamakan durasi berdiri yang itu dilakukan imam. Sedang kalau tasyahud, imam jelas-jelas melewatkan duduk untuk tasyahud setelah sujud dan langsung berdiri," Syekh Nawawi Banten/Nihayatuz Zein/ DKi/  hlm. 83

Pertanyaan

untuk qunut, jika makmum melakukan qunut secara mandiri, lalu sebelum salam imam melakukan sujud sahwi, bgmn dgn makmum ustadz?  apa jg sujud sahwi mengikut imam, atau diam di posisi duduk akhir saja menunggu salam. ?

Jawab

Ikut sujud sahwi, karena ikut imam. "Tak mengapa sengaja menambah rukun fi'li, asal ada uzur, seperti mutaba'ah imam," Nihayatuz Zain/DKi/ hlm 91

Pertanyaan

Kalo imam lupa tasyahud awwal dan juga lupa untuk sujud sahwi ?
minta penjelasan nya ustadz.. 🙏

Jawab

التصغير لا يُصغّر 

Sujud sahwi karena melewatkan ab'adh, sengaja atau tidak, kalau lupa sujud sahwi, tidak mengapa.
***
Tulisan Ustadz Alfan Sewu Khumaidi di FB beliau

Yasinan Pertama Perumahan GML Pasca-Pandemi Covid-19

Malam Jum'at ini dibuka kembali kegiatan rutin Yasinan dan Tahlil warga perumahan Grand Mandiri Land pascapandemi Covid-19. Kegiatan Yasinan ini digelar di Masjid Al-Ikhlas diikuti oleh fityan GML, anak-anak muda yang penuh semangat.

Rukun Shalat dalam Safinah

(فصل)

أركان الصلاة سبعة عشر : الأول النية ،الثاني تكبيرة الإحرام ، الثالث القيام على القادر في الفرض ،الرابع قراءة الفاتحة ، الخامس الركوع ، السادس الطمأنينة فية ، السابع الإعتدال ،الثامن الطمأنينة فيه ، التاسع السجود مرتين ،العاشر الطمأنينة فية ، الحادي عشر الجلوس بين السجدتين ، الثاني عشر الطمأنينة فية ،الثالث عشر التشهد الأخير ،الرابع عشر القعود فيه ،الخامس عشر : الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم ،السادس عشر السلام ،السابع عش الترتيب

Rukun sholat ada tujuh belas, yaitu:

  1. Niat.
  2. Takbirotul ihrom (mengucapkan “Allahuakbar).
  3. Berdiri bagi yang mampu.
  4. Membaca fatihah.
  5. Ruku’ (membungkukkan badan).
  6. Thuma’ninah (diam sebentar) waktu ruku’.
  7. I’tidal (berdiri setelah ruku’).
  8. Thuma’ninah (diam sebentar waktu i’tidal).
  9. Sujud dua kali.
  10. Thuma’ninah (diam sebentar waktu sujud).
  11. Duduk diantara dua sujud.
  12. Thuma’ninah (diam sebentar ketika duduk).
  13. Tasyahud akhir (membaca kalimat-kalimat yang tertentu).
  14. Duduk diwaktu tasyahud.
  15. Sholawat (kepada nabi).
  16. Salam (kepada nabi).
  17. Tertib (berurutan sesuai urutannya).

.

Jika Ragu Rokaat Berapa Shalat Kita


 

I’rab Shalawat Nariyah dan Artinya

Ketika menjelang shalat fardhu, jamaah Masjid Al-Ikhlas Grand Mandiri Land juga sering melantunkan Shalawat Nariyah. Kebiasaan bershalawat Nariyah ini diprakarsai terutama oleh Bapak Agus. Berikut ini teks shalawat Nariyah disertai arti dan i'rabnya.

Teks Shalawat Nariyah:

اَللّٰهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَــمَّدِ ࣙالَّذِيْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضٰى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىٰ اٰلِهِ وِصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَ نَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ

I’rab Shalawat Nariyah dan Artinya

Artinya:

"Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat diri beliau yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarga beliau serta para sahabat beliau, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang Engkau ketahui."

I'rab Shalawat Nariyah

اَللّٰهُمَّ

ﺗﻔﺴﻴﺮ ﺍﻟﻘﺮﻃﺒﻲ - ﺍﻟﻘﺮﻃﺒﻲ - ﺝ - ٤ ﺍﻟﺼﻔﺤﺔ ٥٣ - ٥٤

ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ: " ﻗﻞ ﺍﻟﻠﻬﻢ " ﺍﺧﺘﻠﻒ ﺍﻟﻨﺤﻮﻳﻮﻥ ﻓﻲ ﺗﺮﻛﻴﺐ ﻟﻔﻈﺔ " ﺍﻟﻠﻬﻢ " ﺑﻌﺪ ﺇﺟﻤﺎﻋﻬﻢ ﺃﻧﻬﺎ ﻣﻀﻤﻮﻣﺔ ﺍﻟﻬﺎﺀ ﻣﺸﺪﺩﺓ ﺍﻟﻤﻴﻢ ﺍﻟﻤﻔﺘﻮﺣﺔ، ﻭﺃﻧﻬﺎ ﻣﻨﺎﺩﻯ، ﻭﻗﺪ ﺟﺎﺀﺕ ﻣﺨﻔﻔﺔ ﺍﻟﻤﻴﻢ ﻓﻲ ﻗﻮﻝ ﺍﻷﻋﺸﻰ: ﻛﺪﻋﻮﺓ ﻣﻦ ﺃﺑﻲ ﺭﺑﺎﺡ * ﻳﺴﻤﻌﻬﺎ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻟﻜﺒﺎﺭ.

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺨﻠﻴﻞ ﻭﺳﻴﺒﻮﻳﻪ ﻭﺟﻤﻴﻊ ﺍﻟﺒﺼﺮﻳﻴﻦ: ﺇﻥ ﺃﺻﻞ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻳﺎ ﺃﻟﻠﻪ، ﻓﻠﻤﺎ ﺍﺳﺘﻌﻤﻠﺖ ﺍﻟﻜﻠﻤﺔ ﺩﻭﻥ ﺣﺮﻑ ﺍﻟﻨﺪﺍﺀ ﺍﻟﺬﻱ ﻫﻮ " ﻳﺎ " ﺟﻌﻠﻮﺍ ﺑﺪﻟﻪ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻤﻴﻢ ﺍﻟﻤﺸﺪﺩﺓ، ﻓﺠﺎﺀﻭﺍ ﺑﺤﺮﻓﻴﻦ ﻭﻫﻤﺎ ﺍﻟﻤﻴﻤﺎﻥ ﻋﻮﺿﺎ ﻣﻦ ﺣﺮﻓﻴﻦ ﻭﻫﻤﺎ ﺍﻟﻴﺎﺀ ﻭﺍﻷﻟﻒ، ﻭﺍﻟﻀﻤﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻬﺎﺀ ﻫﻲ ﺿﻤﺔ ﺍﻻﺳﻢ ﺍﻟﻤﻨﺎﺩﻯ ﺍﻟﻤﻔﺮﺩ.

Imam al-Khalil, Sibawaih, dan mayoritas ulama pakar nahwu Tanah Bashrah  menerangkan bahwa kata "ALLAHUMMA" asalnya adalah "YA  ALLAH". Lantas  ketika kata itu digunakan (sebagai panggilan) tanpa memakai huruf nida' atau pemanggil berupa lafadz "Yaa", maka didatangkanlah huruf mim yang ditasydid, artinya dua huruf mim, sebagai pengganti dari dua huruf yang  tidak terpakai yaitu huruf Ya' dan Alif dalam kata "Yaa".

Sedangkan harakat dhammah pada huruf Ha' dalam kata "ALLAHUMMA" adalah harkat dhammah bagi isim munada mufrad. Jadi antara ALLAHUMMA  dan YA ALLAH mempunyai terjemahan yang sama, yakni Wahai Allah.

Sumber: http://www.piss-ktb.com/2017/01/5061nahwu-hikmah-makna-mim-dalam.html

صَلِّ

;فعل الأمر والفاعل ضمير مستتر وجوبا تقديره هو اللفظ الجلاله الله

فعل الدعاء وتضرع بصيغة طلب

Fi'il amr dari bawahan (hamba) kepada atasan (Allah), bermakna doa, permohonan.

 صَلَاةً: مفعول مطلق

كَامِلَةً: نعت لـ{صلاة}

 وَسَلِّمْ: الواو حرف عطف سلّم فعل الأمر معطوف على {صلّ}

والفاعل ضمير مستتر وجوبا تقديره هو اللفظ الجلاله الله

فعل الدعاء وتضرع بصيغة طلب

Fi'il amr dari bawahan (hamba) kepada atasan (Allah), bermakna doa, permohonan.

سَلَامًا: مفعول مطلق

تَامًّا: نعت لـ{سلاما}

اصله تَامِمٌ على وزن فاعل, إسكنت الميم الإولى لشرط الإدغام ثم إدغمت الميم الإولى في الثانية للمجانسة فصار تَامٌّ


عَلىٰ يِّدِنَاحار ومجرور

سَيِّد: صفة مشبهة، بناء : اجوف واوي ثلاثي مجرد  (١ فَعَلَ يَفْعُلُ)

  سَادَ - يَسُوْدُ - سَيَادَةً وَسُؤدَدًا وَسُؤْدُدًا  - وَمَسَادًا - فَهُوَ سَائِدٌ وَسَيِّدٌ - وَذَاكَ مَسُوْدٌ - سُدْ - لَا تَسُدْ - مَسَادٌ - مَسَادٌ - مِسْوَدٌ

سَيِّدٌ اَصْلُهُ سَيْوِدٌ عَلَى وَزْنِ فَيْعِلٌ 

قُلِبَتِ الْوَاوُ يَاءً لِاجْتِمَاعِهِمَا فِيْ كَلِمَةٍ وَاحِدَةٍ وَسَبَقَتْ اِحْدَاهُمَا بِالسُّكُوْنِ فَصَارَ سَيْيِدٌ ثُمَّ اُدْغِمَتِ الْيَاءُ الْاُوْلَى فِيْ الثَّانِيَةِ لِلْمُجَانَسَةِ فَصَارَ سَيِّدٌ

هو مضاف

نا: ضمير متصل مبني على السكون في محل جر مضاف اليه
{سيد} مُحَمَّدٍ: تَابِعٌ لِلْمَجْرُرِ بدل كل من كل من
الذي: الاسم الموصول للمفرد المذكر نعت لـ{محمد}

تَنْحَلُّ: الفعل المضارع المضاعف واصله تَنْحَلِلُ على وزن تنفعل

إنفعل ينفعِل للمطاوعة

Berfaidah menjadi muthowaahnya فَعَّلَ . Muthawa'ah adalah hasilnya bekas/kesan/akibat (kata kerja bermakna ter-) tatkala fi'il muta'adi berhubungan dengan maf'ulnya.

Contoh Muthawa’ah:   حلَّلَ اللهُ العقد فانحلُّ

Allah telah melepas beberapa ikatan (kesusahan), maka beberapa ikatan (kesusahan) terlepas. Jadi terlepasnya beberapa ikatan (kesusahan) akibat dari Allah telah melepasnya.

Menjadi shilahnya isim maushul

Artinya “akan terlepas”

ﺑِﻪِ: جار ومجرور الهاء ضمير متصل مبني في محل جر مجرور بالباء وهو العائد

الْعُقَدُ: فاعل من تنحلّ

وَتَنْفَرِجُ: الواو حرف عطف تنفرج معطوف على تنحلّ. الفعل المضارع على وزن إنفعل ينفعِل للمطاوعة

Penjelasannya sama dengan tanhallu.

ﺑِﻪِ: جار ومجرور الهاء ضمير متصل مبني في محل جر مجرور بالباء

الْكُرَبُ: فاعل من تنفرج

 وَتُقْضٰى: الواو حرف عطف الفعل المضارع  المبني للمجهو

Contoh bina' ma'lumnya:

تقضِيَ اللهُ الْحَوَائِجُ

Allah akan memenuhi beberapa kebutuhan. Karena yang memenuhi kebutuhan hanyalah Allah (sudah diketahui), maka fa’ilnya tidak disebutkan dan fi’ilnya dijadikan mabni majhul, menjadi تُقْضَى, artinya dipenuhi.

ﺑِﻪِ: جار ومجرور  الهاء ضمير متصل مبني في محل جر مجرور بالباء

الْحَوَائِجُ: نائب الفاعل

وَتُنَالُ: الواو حرف عطف تنال معطوف على تُقْضَى

نَالَ - ينال

memperoleh, mendapatkan, memiliki, memenangkan, menghasilkan, mendapat, menerima, mencapai, berhasil

ﺑِﻪِ

ﺍﻟﺮَّﻏَﺎﺋِﺐُ

 

ﻭَﺣُﺴْﻦُ

 الواو حرف عطف حسن معطوف على الرغائب

هو مضاف

ﺍﻟْﺨَﻮَﺍﺗِﻢِ

مضاف إليه

 

ﻭَﻳُﺴْﺘَﺴْﻘَﻰ

 الواو حرف عطف يستسقى معطوف على الرغائب

هو الفعل المضارع  المبني للمجهول

اِسْتَقَى - يَسْتَقِيْ

mengambil, memperoleh, mendapatkan dari

 

ﺍﻟْﻐَﻤَﺎﻡُ

نائب الفاعل

 

ﺑِﻮَﺟْﻬِﻪِ

جار ومجرور

وجه مضاف

 الهاء ضمير متصل مبني في محل جر مضاف إليه

 

ﺍﻟْﻜَﺮِﻳْﻢ

نعت لـ{وجهه} 


Dan akan diperoleh beberapa keinginan dan kematian yang baik (husnul khotimah) dan awan menurunkan hujan (kesedihan menjadi kebahagiaan) dengan wajahnya yang mulia. Semua fi’il-fi'ilnya berbentuk majhul (tidak menyebutkan fa’il) karena sudah diketahui fa’ilnya yakni Allah.

Penjelasannya sama seperti sebelumnya.


MAKNA HURF “BA” PADA SHOLAWAT NARIYAH 

Syeik Ibnu Malik dalam kitab Alfiyah membagi makna huruf  “BA menjadi beberapa makna:

وَزِيْدَ وَالْظَّرْفِيَّةَ اسْتَبِنْ بِبَا  #وَفِي وَقَدْ يُبَيِّنَانِ الْسَّبَبَا

Dan perjelas makna huruf  “Ba” dan “fi” dengan menjadikanya makna Zhorof , dan terkadang keduanya menjelaskan  “sababiyyah”

بِالْبَا اسْتَعِنْ وَعَدِّ عَوِّضْ أَلْصِقِ  #وَمِثْلَ مَعْ وَمِنْ وَعَنْ بِهَا انْطِقِ

Dengan Huruf  “BA” maka Mintalah bantuan, atau ta’diyah (pelantara objek kalimat),  iwad (pengganti), ilshaqiyah (sesuatu yg menempel), dan ucapkanlah dengan Huruf  “BA  yang terkadang kadang bermakna seperti Ma’a  (bersama), Min (dari), dan ‘An (tentang )

Pada bait Alfiyah ini, kurang lebih ada sembilan makna huruf “Ba”

  1. Zorfiyyah (Pada, Didalam), contoh (( وإنكم لتمرون عليهم مصبحين وبالليل)  dan sesungguhnya mereka melintas atas mereka pada waktu subuh dan malam
  2. Sababiyyah (Sebab, wasilah, pelantara), contoh ( فبظلم من الذين هادوا حرمنا عليهم طيبات أحلت لهم وبصدهم عن سبيل الله كثيرا ) Maka sebab kezholiman dari orang 2 yahudi kami mengharamkan atas mereka sesuatu yang baik baikya yang pernah dihalalkan dan karena pentangan mereka dari jalan agama Allah 
  3. Isti'anah, contoh  (كتبت بالقلم) Aku menulis dgn bantuan pena
  4. Ta’diyyah, contoh (( ذهب الله بنورهم )) Allah menghapus cahaya mereka
  5. Iwadiyyah, contoh ( أولئك الذين اشتروا الحياة الدنيا بالآخرة ) mereka adala orang2 yang membeli kehidupan dunia diganti dengan akhirat
  6. Ilshaq, contoh (مررت بزيد) Aku berjalan bersamaan dengan dengan zaid
  7. Bimakna Ma’a (bersama), contoh ( بعتك الثوب بطرازه) Aku menjual baju kepadamu beserta model-nya
  8. Bimkna Min (dari), contoh (( شربن بماء البحر )) Mereka minum dari air laut
  9. Bimakna 'An (tentang), contoh ( سأل سائل بعذاب ) Telah bertanya org yang bertanya tentang azab

Makna “Ba” pada sholawat ini cendrung bermakna “sababiyah”, yakni makna yang memiliki arti sabab,  pelantara atau wasilah (Tawasul).  Alhasil, kandungan shalawat nariyyah adalah rangkaian kalimat TAWASUL atau Wasilah  kepada Allah SAW melalui pelantara nabi SAW.

Ba' adalah Huruf jer yang mempunyai arti sababiyyah (sebab) dan berta’alluq (terhubung) pada fi’il.

Jadi, Nabi SAW dijadikan sebab (wasilah/perantara) atas terlepasnya beberapa ikatan (kesusahan-kesusahan) dan terbukanya beberapa kesulitan, dan seterusnya....

Shalawat Sa'adah Menjelang Shalat Fardhu

Sambil menunggu anggota lain hadir, jamaah Masjid Al-Ikhlas sering melantunkan doa dan shalawat menjelang shalat fardhu. Imam rutin Masjid Al-Ikhlas Kyai Nasikh Lil Sidi sering melantunkan shalawat sa'adah. Berikut ini teks shalawat sa'adah beserta artinya.


اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ عَدَدَ مَا فِي عِلْمِ اللهِ صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ مُلْكِ اللهِ


 "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad saw, sebanyak bilangan yang ada dalam pengetahuan Allah, dengan limpahan rahmat yang abadi, selama keabadian kerajaan Allah."

Meskipun berbentuk shighat fi'il amar, lafadz shalli dan sallim bermakna doa kepada Allah Swt.

Demikianlah teks shalawat sa'adah, semoga dapat mempermudah menghayatinya. 😃

Sikap Makmum ketika Imam Menambah Rakaat


Hari ini kami menjalani shalat Isya', dan kebetulan imam kelebihan shalat lima rakaat. Saya sebagai makmum awam tidak tahu apa yang harus dilakukan sehingga mengikuti lima rakaat hingga selesai. Begitu juga ma'mum laki-laki lainnya hanya ikut imam lanjut hingga 5 rakaat. Yang menarik, jamaah putri menurut pengakuan Dea duduk menanti imam dengan tasyahud akhir, tidak ikut imam berdiri. Bagaimana seharusnya sikap makmum jika imam lupa?

Di bawah ini saya kumpulkan sikap makmum ketika imam kelebihan rakaat:

Bila imam hendak berdiri lagi melanjutkan raka’at kelima, padahal jumlah rakaat sebenarnya telah sempurna empat rakaat, maka bagaimana cara ma'mum mengingatkan imam?

Sikap Makmum ketika Imam Menambah Rakaat

CARA MENGINGATKAN IMAM

Dalam kitab-kitab fiqih, ulama’ menjelaskan tentang tata cara mengingatkan imam yang sedang lupa. Mereka membedakan tata cara tersebut antara laki-laki dan perempuan. Untuk makmum laki-laki cukuplah membaca tasbih (Subhanallah…) dengan niat dzikir kepada Allah, sedangkan bagi ma’mum perempuan dengan cara menepukkan telapak tangan kanan kebagian atas tangan kiri, sebagaimana penjelasan dalam kitab Syarah Fathul Qarib:

 وإذا نابه شيء في الصلاة سبح فيقول سبحان الله بقصد الذكر 

Jika seorang imam (jamaah laki-laki) lupa dalam shalat, maka ma’mum cukuplah bertasbih dengan niat dzikir

PERHATIAN:

 وإذا نابها شيء في الصلاة صفقت بضرب اليمنى على ظهر اليسرى 

Meski demikian perlu diingat dan digaris bawahi, jika seorang ma’mum dalam jamaah shalat laki-laki mengingatkan imam dengan cara bertasbih dengan niat mengingatkan saja tanpa ada niat dzikir kepada Allah, maka shalatnya ma’mum tersebut dianggap batal. Atau jika dalam jamaah perempuan menepukkan tangan dengan niat bermain-main, maka shalatnya juga dianggap batal.

Jika imam tetap berdiri melanjutkan ke rakaat kelima, makmum tidak boleh mengikuti imam. Jika seorang ma'mum masbuq mengetahui bahwa imam kelebihan rakaat, ia pun tidak boleh mengikuti imam walau ma'mum tadi dari awalnya ketinggalan satu rakaat. 

Dalam hal ini, ma'mum boleh menungguh imam di dalam tahiyat atau dia mufaraqah. Sikap yang diambil makmum saat mengetahui secara pasti penambahan rokaat oleh imamnya adalah :

  • Boleh memisahkan diri dari imamnya (mufarraqah)
  • Boleh menanti imamnya pada duduk tahiyyat

Bagi makmum masbuq yang tidak mengetahui penambahan tersebut andaikan ia mengikuti imamnya berdiri maka rokaat yang ia jalani juga terhitung baginya.

Ghoyah Talkhish al-Muraad Hal. 101 :

مسألة: إذا قام الإمام لخامسة وتحقق المأموم ذلك لم تجز له متابعته موافقاً كان أو مسبوقاً، ويجوز حينئذ مفارقته وانتظاره، وإن لم يعلم المسبوق أنها خامسة فتابعه فيها حسبت له.

[ MASALAH ] Bila Imam shalat berdiri untuk mengerjakan rakaat kelima dan makmum yakin akan hal tersebut, maka tidak boleh baginya mengikuti imamnya baik ia menjadi makmum muwaafiq (makmum yang mendapati bacaan fatihah bersama imamnya di rakaat pertama) atau menjadi makmum masbuq. Dan boleh baginya saat demikian memisahkan diri dari imam atau menantinya (dalam duduk tahiyyah).Bila makmum masbuq tidak mengetahui bahwa yang dikerjakan imam adalah rokaat yang kelima kemudian ia mengikuti imamnya maka rokaatnya juga terhitung baginya. Wallaahu A'lamu Bis showaab. [Uponk Sgr Ulilalbab, Masaji Antoro].

Salah satu alasan mengapa makmum tidak boleh mengikuti rakaat tambahan imam adalah karena rakaat tambahan tersebut bukan af’alus shalah atau perbuatan sholat. Makmum wajib mengikuti imam dalam perbuatan sholat. Sementara dalam perbuatan yang tidak termasuk bagian af’alus shalah, maka makmum tidak boleh mengikutinya. Hal ini sebagaimana telah dikatakan oleh Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmu’berikut;

وأما المأموم فينظر فيه فإن كان سهو الإمام في ترك فرض مثل أن يقعد وفرضه أن يقوم ، أو يقوم وفرضه أن يقعد لم يتابعه ; لأنه إنما يلزمه متابعته في أفعال الصلاة ، وما يأتي به ليس من أفعال الصلاة

“Adapun makmum, maka dia harus teliti dulu. Jika imam lupa karena meninggalkan perkara fardu, misalnya imam duduk padahal wajibnya dia harus berdiri, atau berdiri padahal wajibnya dia harus duduk, maka makmum tidak boleh mengikutinya. Hal ini karena makmum wajib mengikuti imam dalam perbuatan sholat (af’alaus shalah), sementara yang dilakukan imam bukan termasuk perbuatan sholat.”

Sumber: 

https://islam.nu.or.id/shalat/cara-mengingatkan-imam-yang-lupa-IcynN

http://www.piss-ktb.com/2012/04/1426-sikap-makmum-ketika-imam-menambah.html

https://umma.id/article/share/id/1003/238573

Pemasangan Pintu Toilet Masjid Al-Ikhlas GML

Alhamdulillah pintu toilet uda terpasang

WhatsApp Video 2022-04-01 at 3.49.36 PM



Syukuran Pembukaan Masjid Al-Ikhlas GML

Saat yang dinanti warga Perumahan Grand Mandiri Land akhirnya datang juga sore ini, ba'da maghrib 31 Maret 2022. Masjid Al-Ikhlas sudah siap dipakai dan warga menggelar syukuran menandai dibukanya Masjid Al-Ikhlas untuk aktivitas ibadah sehari-hari. Pembukaan masjid Al-Ikhlas ini bertepatan dengan 1 Ramadhan 1443 H. 


Bapak Moh. Nasikh Lil Sidi selaku imam rutin tahlil dan salat berjamaah di lingkungan perumahan Grand Mandiri Land mengisi acara ini dengan pesan ringkas bahwa pembukaan masjid bebarengan dengan menyongsong awal bulan puasa yang penuh berkah dan ampunan Allah Swt ini adalah sebagai simbol usaha pembersihan diri dari dosa-dosa, meningkatkan ketaqwaan terhadap Allah Swt. dan meningkatkan kerukunan warga perumahan.

Pembuatan Sketsel Masjid Al-Ikhlas GML

 Mas Eko melaporkan pada 29 Maret 2022 bahwa tiga buah sketsel pemisah jamaah laki-laki dan perempuan telah rampung, tinggal mencari kainnya.




Om Tio melaporkan pada 31 Maret 2022 pukul sembikan pagi sketsel otewe ke masjid, sedangkan untuk kainnya masih menunggu tukang gorden, mungkin sampai beberapa hari masih menunggu gordennya.


Om Eko melaporkan pada 31 Maret 2022 pukul 10.10 pagi sketsel sudah dipasang di masjid.

Pemasangan Loud Speakers TOA Masjid Al-Ikhlas GML


 Pemasangan Loud Speakers Masjid Al-Ikhlas GML

Pemasangan Loud Speakers TOA Waqaf Pak Sudarmadji

WhatsApp Video 2022 03 27 at 6 38 40 PM

Adzan Pertama Masjid Al-Ikhlas Grand Mandiri Land

Adzan Pertama Masjid Al-Ikhlas Grand Mandiri Land



 WhatsApp Video 2022-03-31 at 9.57.10 PM

Pemasangan genteng dan Keramik Toilet Masjid GML Telah Rampung

 



Genteng&keramik sudah rampung