Masjid Al-Ikhlas

Gus Baha': Mengajar Itu Seharusnya Santai Saja (Gerakan Cangkem Elek)

Gerakan Cangkem Elek

Saya itu berkali-kaling bilang kalau saya termasuk ulama  yang mau bikin gerakan cangkem elek. karena nanti kalau nanti saya nisbatkan (cangkem elek) pada Nabi itu nggak pantas karena Nabi ahsanannasi khalqan wa khuluqa. Tapi saya siap jadi bempernya Rasulullah SAW.

Jadi kalau kamu tidak bisa membela agama dengan cara yang lurus, karena nggak bakat ๐Ÿ˜†, gpp pakai cangkem elek tadi, karena nggak mungkin gerakan ini disnisbatkan pada Rasulullah SAW.
Kalau kita kesulitan menjawab dengan yang baik2, ya sudah menjawab dgn cangkem elek saja. Tapi tentu gerakan ini tidak bisa dinisbatkan kepada para nabi.

Sesungguhnya akal itu pasti menerima kebenaran.
Sesungguhnya akal itu pasti menerima kebenaran.

Tapi saya pastikan, meskipun tidak bisa dinisbatkan kepada para nabi, segi cangkem elek tadi secara semangat itu sama. Jadi se-ngawur2-nya saya juga pasti ada sanadnya ๐Ÿ˜†, (yaitu ketika) Nabi Ibrahim dinterogasi siapa penghancur berhala, beliau berkilah dengan menjawab mengapa tidak ditanyakan saja pada berhala yang berkalung kapak, karena saya tidak membawa kapaknya (QS. Al Anbiya 58-67).

Jadi mulai dulu, melawan kebathilan itu kadang harus memakai logika yang vulgar, karena memang tidak mungkin dengan bahasa2 priyayi. Itu tidak mungkin. Kalau nanti tidak mungkin dinisbatkan kepada Rasul, karena nabi adalah  ุงุญุณู† ุงู„ู†ุงุณ ุฎู„ู‚ุง ูˆุฎู„ู‚ุง, kita yang ambil alih saja: Gus Reza, saya, Gus Kautsar, ini kan cangkem elek pantes, luwes. Selain bakat ya natural. ๐Ÿคฃ
Karena itu memang cara menjelaskan kebenaran. Saya ulang lagi: itu cara kita menjelaskan kebenaran. Mau tidak mau!

(Jadi cangkem elek itu logika2 sederhana yang nakal/vulgar tapi menjadikan orang sadar, (kadang dengan mengembalikan atau membalikkan analogi lawan bicara)).

Mengapa Bicara Vulgar Bisa Tetap Relaks?

Saya itu mengajar santai saja, karena yang ada di pikiran saya adalah: "fainnal 'uqula mudhtharatun ila qabilil haq"

(Mengajar itu seharusnya santai saja karena di pikiran kita sudah tertanam bahwa) yang namanya akal sehat itu pasti dipaksa untuk menerima kebenaran.

Jadi kebenaran itu tidak usah kau ngomongkan secara serius, tidak perlu itu. (Akal orang lain tidak perlu dipaksa menerima kebenaran yang kita omongkan karena dengan santai pun jika jika yang kita bicarakan itu adalah hal yang benar, akal mereka otomatis akan menerima). Kebenaran itu mudah diterima. Kebenaran yang mutlak itu juga tidak akan terganggu apapun status seseorang, (siapapun dan apapun kondisinya, akalnya pasti akan mengakui).

(Seperti kata Imam Syafii):
“Apapun yang saya katakan kepada kalian, kemudian akal kalian tidak mengakui, menerimanya, dan melihatnya benar, maka jangan menerimanya; karena sesungguhnya akal itu pasti menerima kebenaran.”

***

Sepenggal pengajian Gus Baha' dalam acara Ngaji Mahasantri Milenial bersama KH Baha'uddin Nursalim (Gus Baha'), Gus Reza, Gus Kautsar di aula lantai 3 PWNU Jatim, 12 Oktober 2019

Tolong Gus2 dan santri di sini artikan, saya mau nulis artinya gak paham bahasa Arab. ๐Ÿคช๐Ÿ˜†๐Ÿคฃ
Saya coba terjemahkan pakai Google Translate, jika keliru mohon dikoreksi. Maturnuwun

Kerja Bakti Perataan Tanah Urug dan Usung Batu Kali Masjid Al-Ikhas

Hari ini, Sabtu 21 Desember 2019 mulai pukul 08.00 WIB, warga muslim perumahan Grand Mandiri Land melakukan kerja bakti perataan tanah urug Masjid Al-Ikhas.





Rapat Musyawarah Pembelian Bahan Bangunan Masjid Al-Ikhlas

Sesuai kesepakatan melalui grup WhatsApp, jamaah muslim perumahan Grand Mandiri Land menggelar rapat  musyawarah pembelian bahan bangunan Masjid Al-Ikhlas, pada 18 Desember 2019, pukul 21.00 WIB.

Rapat ini dihadiri oleh:
  1. Bapak Amran
  2. Bapak Andrian
  3. Bapak Sunarto
  4. Bapak Taufan Pabetta
  5. Pak Sis

HASIL RAPAT

Rapat mempertimbangkan pembelian besi rangka atap memakai rangka beton ataukah memakai
besi baja Wide Flange (WF).

Didapat hitungan kasar harga besi rangka beton:
  • Ukuran 8: 176 batang
  • Ukuran 10: 36 batang
  • Ukuran 12: 18 batang
Pemakaian besi baja WF memotong penggunaan besi ukuran 10.

INFO GOOGLE TENTANG BESI WF DAN H BEAM

Besi WF atau juga Wide Flange sering digunakan dalam konstruksi baja. Besi WF merupakan salah satu besi yang memiliki kekuatan sangat tinggi pada kekuatan tekan ataupun kekuatan tarik. Tidak heran jika besi WF dijadikan salah satu elemen struktur dengan batas yang sempurna untuk menahan beban dan tarik, seperti menahan jenis beban tarik aksial, tekan aksial. Bahkan, besi ini memiliki kepadatan yang tinggi sehingga tidak akan terlalu berat dalam kapasitas muat beban tetapi memberikan bentuk struktur bahan atau konstruksi yang digunakan menjadi lebih efisien.

Sistem konstruksi besi baja WF adalah dari kombinasi elemen atau struktur yang cukup rumit. Dengan kombinasi tersebut, maka sangat membantu dalam membawa beban menjadi lebih efektif dan aman dari semua gaya yang terjadi dan kemudian akan masuk ke pondasi. Gaya yang dimaksud adalah beban vertikal, horizontal, perbedaan suhu atau juga getaran dan bahkan lainnya. Bahkan, besi baja memiliki berbagai unsur penting yang dapat menahan gaya lateral dan gaya grafitasi.

Sedangkan yang kedua ada besi H Beam yang menggunakan proses cenai panas. Besi H Beam merupakan sebuah balok baja yang dalam istilah inggris dikenal dengan Hot Rolled. Seperti namanya, besi ini memiliki bentuk huruf H yang lebar dan sering digunakan dalam pembangunan konstruksi gedung, jembatan, atau lainnya.

Keduanya memiliki tekanan dan fungsi yang berbeda. Selain itu, baja profil H Beam dilengkapi dengan dimensi ukuran lebar dan kuping yang sama tetapi pada besi WF, menjadi lebih lebar dibagian kupingnya. Kalau ukuran dimensinya adalah 100 mm x 100 mm maka ini adalah ukuran profil H Beam, tetapi kalau dimensinya sudah berbeda misalnya 200 mm x 100 mm maka ini tergolong sebagai profil WF.


H Beam digunakan sebagai pasangan dari baja profil WF dan bisa dijadikan kolom atau tiang pada struktur gedung.

Sumber: https://histeel.co.id/news/71/perbedaan-baja-h-beam-dan-wf-wide-flange




Kiriman Tanah Urug untuk Lahan Masjid Al-Ikhlas 17 Desember 2019

Tanggal 17 Desember 2019 mulai pukul 10.00 sampai dengan 13.00 WIB, lahan pembangunan Masjid Al-Ikhlas GML mendapatkan kiriman tanah urug sebanyak .... truk.







Gus Baha': Al A’radu Al Basyariyah (Tauhid Ikhlas)

PROLOG

Beberapa waktu lalu saya mendengar hubungan antara tauhid dan ikhlas sekilas dari Kyai Sahiron Syamsuddin dan saya masih agak bingung. Alhamdulillah, berkah ikhlas menakdirkan saya sore ini mendengarkan kunci tauhid itu dari Gus Baha'. 
Beliau juga menjawab tuntas kesedihan saya atas fitnah yg menimpa umat Islam yg berlebihan hingga ada yg mengafirkan sesama muslim belakangan ini (kasus Banser Jakarta). Yang bikin saya tertawa, persis di situ Gus Baha' menyifati Kanjeng Nabi dgn kata sifat yg lebih parah. ☺
Kalau saya sendiri nggak khawatir, ttg para kyai difitnah, krn sudah ada yang menjaga beliau2 di bumi dan langit ๐Ÿคฃ
Di situ pula, Gus Baha' menjelaskan secara detail bagaimana memposisikan diri hubungan antara kyai dan umatnya, bagaimana jika seorang kyai keliru dan bagaimana umatnya bersikap. 

***
Gus Baha' naik kendaraan umum bus.
Gus Baha' naik kendaraan umum bus.

Al A’RADU AL BASYARIYAH 
ุงู„ุงุนุฑุงุถ ุงู„ุจุดุฑูŠุฉ


Senengane kalian kok memandang dari sudut yang sempit? Mbok urip iku sing jembar dhadhane. Senengane kok repot. Nggawe kategorisasi kok repot. Setan, itu pikiran setan. Karena ciri kebenaran itu  ูŠَุดْุฑَุญْ ุตَุฏْุฑَู‡ٗ , insyirotus shadri.
Dada itu enak, lega, nyaman.
Ciri kebatilan itu
ูŠَุฌْุนَู„ْ ุตَุฏْุฑَู‡ٗ ุถَูŠِّู‚ًุง ุญَุฑَุฌًุง ูƒَุงَู†َّู…َุง ูŠَุตَّุนَّุฏُ ูِู‰ ุงู„ุณَّู…َุงۤ
Rupeg, tidak nyaman.

Ini penting saya utarakan ya.
Agar lega, anggap semua itu latihan ikhlas menerima takdir.
Misalnya seperti saya ini kyai ya latihan. Ngiyaeni wong ra jelas juga latihan, ngga dapat untung kok mau, itu latihan ikhlas, sudah selesai. Saya jadi kyai ini saya anggap sudah sukses: asal cara kita ngyai itu menjaga institusi tauhid, pasti kita benar.

Sampeyan saya ceritai ya, Nabi Muhammad itu saking inginnya kelihatan manusiawinya, pernah satu kejadian di hadits shahih. Suatu kali beliau saw saat mengingatkan akhirat, itu luar biasa dramatis, sangat dramatis hingga shahabat yang pulang saat ngeloni bojo akhirnya nggak ngeloni, saat makan nggak makan.
Malah pada sumpah:
ูˆุงู„ู„ู‡ ู„ุง ุฃุชุฒูˆุฌ ุงู„ู†ุณุงุก
Ah, dunia hanya sementara. Nanti hisabku penuh, Sudah aku tidak usah pakai menikah.

Ada shahabat yang sumpah:
ูˆุงู„ู„ู‡ ู„ุง ุขูƒู„ ู„ุญู…ุงً
Sudah nggak usah makan daging. Bikin syahwat saja. Jadi nabrak2.


ูˆุงู„ู„ู‡ ู„ุฃู‚ูˆู…ู† ุงู„ู„ูŠู„ ูˆู„ุฃุตูˆู…ู† ุงู„ู†ู‡ุงุฑ
Aku malam akan tahajud full, siang puasa full. Yang bikin lupa Allah ya tidur itu. Tidur itu kriminal.

Itu berlaku hingga beberapa hari. Lama-kelamaan Nabi SAW sendiri yang bingung ๐Ÿ˜‚ biasanya masjid ramai, jadi sepi karena pada sibuk ibadah di rumah. Nabi juga mendapat laporan, para istri terlantar karena para suami sibuk ibadah.

Akhirnya mereka dipanggil kembali oleh Nabi SAW. Beliau ngendikan juga pede. Ciri utama tokoh ngendikan gamang itu nggak boleh. Tokoh harus pede. 
Nabi dhawuh:
ูˆุงู„ู„ู‡ ุฅู†ูŠ ู„ุฃุฎุดุงูƒู… ู„ู„ู‡ ูˆุฃุนู„ู…ูƒู… ุจุงู„ู„ู‡ ูˆَุฃَุชูۡ‚َุงูƒُู…ۡ ู„ู„ู‡
Hingga tiga kali.
Orang yang paling tahu Allah itu saya, karena saya nabi. Paling takut Allah juga saya....
ุบูŠุฑุงู†ูŠ ูˆุฃุชุฒูˆุฌ ุงู„ู†ุณุงุก
ูˆุขูƒู„ ู„ุญู…ุง
ูˆุฃู†ุงู…
ูˆุฃุตูˆู… ูˆุฃูุทุฑ
Tapi sungguh, seperti itu saja saya menikah, saya juga makan daging, saya juga tidur, saya juga puasa tapi juga tidak puasa.

Apa arti dari hadits ini? Artinya ternyata institusi tauhid selamat justru lewat unsur-unsur kemanusiaan. Termasuk dalam memilih kyai/penceramah. Memang menuju sempurna itu baik, tapi ketika itu menjadi syarat, maka yg memenuhi syarat itu hanya satu dua. Ini nanti yg rugi juga umat Islam.

Jadi menurut saya nggak harus ideal. Nggak usah pakai metodologi dakwah, juga tidak usah mensyaratkan kesempurnaan. Yang penting Islam, tdk terlalu kriminal. Karena mensyaratkan kesempurnaan itu mensyaratkan ideal. Itu nanti konsekuensinya yg memenuhi kriteria terbatas. Akhirnya kesulitan, nantinya juga sama mengerdilkan Islam.

Kalau tidak perlu syarat, cuma butuh niat baik nggak aneh2. Misalnya: kalau merasa tidak alim, tidak usah fatwa. Asal jenggoten, boleh jadi jadi. Asal jidat ngecap boleh jadi. Pura2 khusyu' 2 hari boleh jadi. ๐Ÿ˜‚
Akhirnya kita punya jutaan dai karena tidak perlu syarat ideal.
Pernah preman puluhan tahun, tobat setahun lalu jadi kyai, ya banyak yang jadi spt Anton Medan. Nggak ada masalah. Selama hidup kafir Cina, masuk Islam setahun jadi dai, selesai aman. Justru itu kita punya stok dari jutaan. Anaknya Karman Karlan kelihatannya kopyahan ya jadi dai, seumur hidupnya Gito Rollies tobat ya jadi dai. Itu malah Islam enak.

ADA YG TANYA: APA NGGAK TAKUT PENYIMPANGAN?

Keyakinan umat Islam seluruh dunia, standar itu kitabullah al-Quran. sehingga jika ada seorang dai melenceng itu orang Islam juga pasti paham: wong memang manusia ya pasti ada salahnya. Muslim toh tetap tahu klo hukum itu ya al-Quran, bukan Pak Dai itu. Paham ya?
Misalnya spt saya.
Ada kyai korupsi. ada kyai salah. Keyakinan umat pasti kyainya yg salah, bukan institusi islamnya yg salah.
Misalnya njenengan suka orang alim harus kopyahan, maka paling banter adalah:
"Lihat gus baha itu alim, sayangnya suka mengumpat. sebenarnya jg ga baik."
Tapi itu tetap gada masalah. kan cuma nggremeng thok. Lhah klo cuma segitu (nggremeng) saja saya kan juga bisa balas: "Kau kopyahan tapi tdk alim." ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ

Paham ya? Ini penting saya utarakan karena institusi tauhid itu justru sering selamat kalau ditopang al a'rad al basyariyah (sisi kemanusiaan). Jangan dikira untuk menyelamatkan tauhid itu kita butuh image atau citra yang baik. Nggak begitu. Yang penting tdk kriminal.
Makanya dhawuh Nabi itu sederhana
ุงู„ู…ุณู„ู… ู…ู† ุณู„ู… ุงู„ู…ุณู„ู…ูˆู† ู…ู† ู„ุณุงู†ู‡ ูˆูŠุฏู‡
seorang muslim yang baik adalah yang penting tidak merugikan orang lain
Ora sah punya prestasi akeh2. pokoknya ora pati ngrugekna uwong.

Ini penting saya utarakan krn sekarang ada fenomena menuntut kesempurnaan.
Era sukarno dibilang inflasi limbung, era Suharto dibilang diktator, era Habibie dibilang taunya sekrup, era Gus Dur dibilang cacat lahir, Megawati dibilang begini begitu, SBY katanya begini. Lha dia sendiri bagaimana tdk dipikir. Paham ya? selama negara punya aturan main, itu akan baik2 saja.
Jadi kyai juga demikian.
Makanya lewat ngaji lewat keterangan Quran ini sampeyan akan bisa tahu, institusi tauhid itu bisa selamat ga ada masalah, justru lewat al a’radun al basyariyah. dan ini harus jadi energi.
Lewat bulan suci ini, ini harus jadi energi.
Saya niati dari rumah, saya bantu lewat shalat hajat, kita harus menganggap sisi kemanusiaan itu adalah dakwah terbaik. krn ga bikin aneh2 standar ideal.

Contoh:
Kau di Jawa mendapat Islam itu krn barokahnya pedagang Gujarat India lewat Aceh. karena lewat secara wajar sisi kemanusiaan antarnegara hubungan dagang malah doterima. Coba klo lewat dakwah jubahan, orang akan janggal: ini aliran apa?

Islam di Bali itu bukan krn barokah kyai. Ada org Madura merantau bakul sate. Keponakan diajak, keluarga diajak. nanti klo sudah kumpul banyak diajak membangun masjid.

Di Padang begitu, di Ambon begitu. Artinya apa? Perilakune kewajaran ini betul-betul energi. Kau dakwah langsung ngyai, kopyahan, klambinan taqwa akan diusir di mana saja. Coba sekarang di Eropa, Amerika, umumnya dagang, kalian dagang. Umumnya mereka apa, kau lakukan. Bisa! Coba sekarang ada Islam di Australia, di New York, itu yang membawa pedagang al-Jazair. Tdk ada yg langsung dibawa ulama meski di hati mereka mengalir darah ulama, tapi yg menyembul di permukaan adalah perilaku dagangnya.

Makanya saya betul-betul minta sungguh-sungguh pada jaamah di sini: latihlah bahwa kemanusiaan itu energi. Karena apa? Inti islam itu adalah tauhid. Saat menonjol kemanusiaannya itu kita tdk problem, tidak perlu image yang berlebihan. Justru mengakui tidak sempurna itu sangat baik.

Saya itu masih ingat betul, almarhum Bapak saya itu sangat hormat kepada teman-teman saya, terutama ketika zaman saya masih mondok.  Saya pernah tanya, “Bapak itu kyai besar, mengapa hormat betul dengan teman saya?”

“Lha iya, Ha’. Aku itu kirim wesel sebulan sekali. Itu pun aku tidak tahu itu cukup apa tidak. Jika tidak cukup, yang akan membantumu pasti teman-temanmu itu. Artinya fungsi teman itu persis aku sebagai orang tua. “

Jadi ketidak sempurnaan orangtua yang diakui tidak mencukup itu baik untuk tawadlu’ saya, juga baik untuk teman-teman saya. Jika saya alim, akhirnya bisa bermanfaat utk belajar teman2 yang telah membantu saya. Sebaliknya saya yang alim juga terbantu oleh teman2 belajar saya. Itu ga masalah.

Ini penting saya utarakan.

Sekarang segala sesuatu itu melalui ilmiah, termasuk menggunakan metodologi, dan sebuah metodologi jika bisa tujuannya adalah menuju kesempurnaan. Memang menuju sempurna itu baik, tapi ketika itu menjadi syarat,  akibatnya Islam tdk punya stok penceramah yang banyak karena penceramah yg tidak sesuai dengan kriteria ideal itu akan dianggap bukan penceramah. Ini nanti akhirnya juga mengerdilkan Islam.
Jadi menurut saya nggak harus ideal. Nggak usah pakai metodologi dakwah, juga tidak usah mensyaratkan kesempurnaan. Yang penting Islam, tdk terlalu kriminal. Karena mensyaratkan kesempurnaan itu mensyaratkan ideal. Itu nanti konsekuensinya yg memenuhi kriteria terbatas.

Dengan memahami fungsi masing-masing, kita tidak perlu mensyaratkan ideal. Artinya umat kita itu sudah pintar bisa memosisikan diri masing-masing.

Contoh lain: Itu sama dgn kyai nganggur. Kyai nganggur itu kan engkek. Dia tanya pada santrinya, "Cung, saiki kerjamu apa?"

Santrinya juga paham, maka dia tidak akan mungkin menjawab, "Saya juga nganggur seperti njenengan, Yai." Kurang ajar itu. ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ

Artinya umat itu bisa memosisikan diri: kyai bijak bertanya pekerjaan santrinya karena dia menyadari seorang santrinya yg pemuda diharap bekerja dengan baik.

Santrinya juga mengerti bahwa seorang kyai yg sudah tua memang nganggur karena dhapuknya utk wiridan, berdoa, dan mengajar, sedang dirinya dhapuk harus kerja, maka dia akan menjawab, "Nggih, Mbah. Njenengan doakan segera mendapat kerja."

KYAI JUGA MANUSIA, SATU-SATUNYA BEKAL ADALAH IKHLAS

Bekal menjadi kyai itu hanya satu: ikhlas. Paham ya? Ikhlas. Cuma ketika ditanyai hukum jika nggak tahu ya nggak usah jawab. Kalau menjawab namanya tidak ikhlas, karena ikhlas itu artinya jujur. Jika ditanyai aneh2, jawab saja, “Alhamdulillah kok boten ngertos.” ๐Ÿ˜‚
“Lha kyai kok nggak tahu?”
“Saya ini tidak pernah mengaku sebagai kyai. Njenengan sendiri yang memanggil saya kyai.” ๐Ÿ˜‚
“Yang memanggil ulama kan Anda sendiri ya. Yang kecewa juga Anda sendiri. Yang bodoh dan keliru ya Anda sendiri, salah menyebut.” ๐Ÿ˜‚

Paham ya. Saya ngaji kali ini  saya niati. Jadi omongan saya yang ngelantur itu hanya satu muaranya: bahwa institusi tertinggi dalam Islam itu tauhid, dan yang menyelamatkan tauhid itu ikhlas. Ikhlas bisa muncul kapan saja meskipun kita ini sebagai manusia yang profan, yang tidak sempurna, yang penuh compang-camping sana-sini. 

Kita berhutang jasa pada Kalijaga ceritanya  pernah bajingan juga jadi wali, di Jakarta Anton Medan juga dai, lagu religius dari pondok juga gak laku, malah Ungu band yang laris.

Artinya sudahlah,yang dakwah lewat begitu ya biarlah. Sing penting sama2 dalam bingkai:
ูˆَู…َู†ْ ุฃَุญْุณَู†ُ ู‚َูˆْู„ًุง ู…ِู…َّู†ْ ุฏَุนَุง ุฅِู„َู‰ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุนَู…ِู„َ ุตَุงู„ِุญًุง ูˆَู‚َุงู„َ ุฅِู†َّู†ِูŠ ู…ِู†َ ุงู„ْู…ُุณْู„ِู…ِูŠู†َ
Terus dhawuh Allah:
ูˆَู„َุง ุชَุณْุชَูˆِูŠ ุงู„ْุญَุณَู†َุฉُ ูˆَู„َุง ุงู„ุณَّูŠِّุฆَุฉُ
Nganti matek, nganti kiamat, baik dan buruk itu beda, jare Pangeran
Artine setiap orang itu punya nurani. Jadi meski kyai ilmunya sundul langit jika ia salah, perasaan umat ya merasa bahwa itu salah. Toh umat tetep hormat karena bisa mendudukkan masalah: “Pak Kyai juga manusia, yang kadang salah.”

Ya sudah tetap hurmat. Pak Kyaine sendiri sebelum ditegur oleh umat, malamnya ya sudah istighfar:
ุฑَุจَّู†َุง ุธَู„َู…ْู†َุง ุฃَู†ْูُุณَู†َุง
Artinya sama baiknya.

Cuma yang menjadi masalah adalah ketika kita punya tingkat suudzan (buruk sangka) yang lebih baik daripada itu. Itulah yang bikin masalah. Suudzannya lebih subur daripada berpikir secara optimis, lapang dada. Yang bikin kiamat ya seperti itu: kita tidak berpikir dengan pandangan yang luas tapi penuh curiga.

Paham ya.

Karena itu lewat ngaji ini berulang kali saya menyampaikan, cobalah kita berlatih untuk mengakui bahwa proses kemanusiaan yang wajar adalah energi.

Saya sekarang merasakan. Istri saya yang tahu kelemahan saya akhirnya menjadi energi. Karena beliau tahu kelemahan saya dalam merawat anak, akhirnya beliau berusaha menutup kelemahan saya dengan kelebihannya merawat anak. Jika suami tidak punya uang yang pede saja, istri bisa menutupi dengan langkahnya.

Tapi kadang kita malu, akhirnya menutupi kekurangan diri kita (gajah di pelupuk mata tidak tampak, semut di seberang lautan tampak). Akhirnya kita sendiri menciptakan kemunafikan.

Paham ya!

Makanya lewat ngaji ini pahami ngendikane Kanjeng Nabi, bahwa kekurangan-kekurangan al a’rad al basyariyah itu nggak ada masalah.  Oleh karena kita harus berterima kasih pada para ulama, ketika menyifati Nabi SAW itu shiddiq, amanah, tabligh, fathanah, dan ditambah satu yang bernama sifat jaiz al a’rad al basyariyah, bahwa para nabi itu punya sisi-sisi kemanusiaan.

***
alhamdu lillahi rabbil 'alamin
Sepenggal pengajian Gus Baha'
Yang sudah menemukan tidak perlu dishare di sini. Terima kasih.

Understanding and Interpretation-nya Gracia, kuliah online Kyai Sahiron Syamsuddin membahas sedikit ttg kata ikhlas dan tauhid: https://web.facebook.com/sahiron.syamsuddin/videos/10220153568411326/

Pemasangan Baliho Penggalangan Donasi Masjid Al-Ikhlas

Pemasangan baliho penggalangan donasi Masjid Al-Ikhlas dilakukan warga Perumahan Grand Mandiri Land pada Jumat, 13 Desember 2019 pukul 20.30 WIB. Baliho berukuran 3 m x1,5 m dipasang di depan gerbang perumahan.







Progress Pembangunan Masjid Al-Ikhlas 5 Desember 2019

Progress Pembangunan Masjid Al-Ikhlas 5 Desember 2019 pukul 14.00 WIB




Peletakan Batu Pertama Masjid Al-Ikhlash Grand Mandiri Land

Peletakan Batu Pertama Masjid Al-Ikhlash Grand Mandiri Land,










Pengukuran Ulang Pondasi Masjid Al-Ikhlas

Warga muslim Perumahan Grand Mandiri Land melakukan pengukuran ulang pondasi Masjid Al-Ikhlas sekaligus pematokan, Minggu, 1 Desember 2019 pukul 08.00 WIB. Kegiatan gotong-royong ini dipimpin oleh Bapak Rifai.










Gus Baha': Kisah Kodok Dan Cicak (Fiqih Mashadiq/Maqashid Ala Abu Hanifah)

(Latar Belakang Gerakan Kodok Ngorek Engkek = Korek Engkek)


Abu Hanifah itu sukanya memakai metode fiqih mashadiq. fiqih mashadiq itu "begitu saja sudah bagus".

Imam Syafii tidak, dia fiqih detail.

Itu kan nggak sambung. Ya memang dari awal nggak sambung.

Misal nabi dhawuh; thawaf itu spt shalat, tapi membolehkan omongan. Sehingga imam syafii yang mewajibkan suci hadats besar hadats kecil. Tapi Abu hanifah beda: nggak bersuci gpp. Buktinya thawaf itu lari-lari. seumpama spt shalat beneran kan ngga boleh lari2. kan batal. trus thawaf tidak menghdap ka'bah. shalat kan harus menghadap ka'bah. Jadi nggak sambung. yg satu begini yg satu begitu.

Makanya klo saya klo ada ada thawaf saya mantap semuanya sah. Karena ada tren, mashadiq, keceluk ngono.
Fiqih Mashadiq/Maqashid Ala Abu Hanifah
Gus Baha': Kisah Kodok Dan Cicak


MASHADIQ ABU HANIFAH


Mashadiq itu begini:
ma yashduqu 'alaihi kadza, wis keceluk ngono, maka sah
Contoh:

Pondok ini terbakar
Terus ada kodok kecil mengambil air pakai mulutnya, lalu disemprotkan ke api. Kira2 air si kodok bisa bikin apinya padam atau nggak? Nggak kan? Tapi tindakan itu tindakan terpuji, bukti cinta. Bagaimanapun dia sudah ikhtiar ikut  memadamkan api yang melalap pondok pesantren.

Terus datanglah cecak. Ia malah menghembus2 api supaya apinya membesar. Kira2 tiupan cecak bikin tambah gede nggak? Nggak kan? Tapi menjengkelkan!

Oleh karena itulah nabi muhammad melarang membunuh kodok karena bagaimanapun berjasa ikut ribet membunuh api yg dinyalakan Namrud yg dipakai membakar Ibrahim.

Cecak ikut meniupi apinya. Itu membuat cecak jadi kesunanatan dibunuh. Tapi kau nggak usah mencari cecak terus. Ntar mentang2 nggak bisa ibadah lain akhirnya memburu cicak terus. , ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ

(Yang penting kita tahu bahwa) yang dihitung itu "menjengkelkan" dan "tidak menjengkelkan"

Ya, kayak ngaji ke saya trus kalian ngobrol sendiri, itu menjengkelkan kan?

Sedangkan santri yang lain menyimak. Meskipun umpama sama2 saja hasilnya kalian juga tidak akan mengerti, meski mendengarkan juga nggak paham, ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ tetap yang satu dihukumi menjengkelkan, yang satu menyenangkan. Nggak usah tersinggung ya, ini contoh. Ya (Kyai) Nif ya, sudah brewok kok tersinggungan. ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ

Si kodok pun tahu bahwa api tak akan padam dengan airnya, tapi itu bukti mahabbah. Meniup api bukti benci.

Contoh lain, Ada tetanggamu yang dengki denganmu. Dia melihat kamu makan, maka dia meludah. Meski jauh dari tempatmu makan, kamu jengkel nggak? Jengkel kan? Padahal tidak kena wajahmu sama sekali.

Makanya saya lihat kalian ngaji datang di depan saya saja sudah senang hati saya. Kalian paham nggak itu nggak penting. Itu sudah menyenangkan. Meski jika kalian ditanya apa saja akan menjawab, "nggak paham", itu tetap menyenangkan. (Begitu saja sudah bagus.) ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ

Nah, Abu Hanifah itu penganut mazhab metode ini. Mengapa thawaf tidak wudlu kok sah? Namanya thawaf ya muter.

****

Sepenggal Pengajian Gus Baha'
Tafsir Jalalain al-Maidah 109-116

Mohon dikoreksi jika keliru kaidah fiqihnya yg berbahasa Arab

Latar belakang usaha saya membantu mengubah teks dalam bentuk tulisan. 
Korek Engkek 

PERINGATAN: DI AWAL REKAMAN, ADA BUNYI BERISIK memekakkan telinga!! Jangan pakai headset
File:
https://drive.google.com/file/d/1c2p-CVxerN_OQDmlOcmiY-aRzvGqbh5M/view?usp=sharing

Gus Baha': Ini Penting Saya Utarakan

"INI PENTING SAYA UTARAKAN"

Mengapa tidak SELATAN-kan? Ini selingan saja, nggak usah serius ๐Ÿ˜†


PEMAKAIAN DAN ETIMOLOGI

Pemakaian "utara" vs "selatan" 
Ada budaya2 - termasuk budaya Nusantara - yg hanya memakai orientasi dua arah (berdasarkan letak geografisnya):
misal: 
arah Gunung/Darat vs Laut  
(budaya pulau2 daerah timur Indonesia masih kental sekali dengan orientasi ini: misal di Seram, Bali)
lor vs kidul
Masyriki vs Maghrib 
Keunikan dua orientasi ini. 
Di Jawa:
arah Lor (arah laut, lwar, akhirnya menjadi ke luar) vs Kidul (kidwal, kedol, kedual, ke jual/ke perdagangan/arah darat, akhirnya menjadi dalam?)
bentukan ini bisa jadi terbalik
Gus Baha': "Ini Penting Saya Utarakan"
Gus Baha': "Ini Penting Saya Utarakan"

Misal di Bali:
arah kaja (menuju gunung) vs kelod (menuju laut, lod dalam Jawa Kuno artinya laut)
orientasi (dunungnya) adalah Gunung Agung 
Maka bagi orang Bali bagian selatan, kaja adalah "utara"
Tapi bagi masyarakat Bali utara, kaja adalah "selatan"
kelod sebaliknya

Uttara berasal dari Ud-tri+a, artinya menyeberang, atau melewati

Mungkin pemakaian kata utara berkaitan dgn itu.


BENTUKAN

UNGKAPAN yang sama bentuknya:
"meng-utara-kan"
"meng-ke-tengah-kan/mengetengahkan" 
"meng-ke-muka-kan/mengemukakan"
"meng-ke-depan-kan/mengedepankan"
dll


MAKNA

Ungkapan "mengutarakan" ini mengandung arti "membuat sesuatu menjadi (di) utara", "mengirim/membuat sesuatu ke utara", "menyampaikan/membuat sesuatu jadi sampai"
 Dengan demikian, juga mengandung arti "meletakkan sesuatu pada tempatnya"
Ada makna "adil" di situ, yaitu "meletakkan segala sesuatu pada proporsinya/tempatnya"
Ungkapan bahsa Jawa yang mengandung makna "adil" mirip dengan kata "mengutarakan" adalah "ndunungke" atau "mrenahke".

Kamus Jawa Kuna-Indonesia karangan Prof. Zoetmulder menyebutkan entri sebagai berikut:
utara*
aล‹utara, inutara: membawakan, menceritakan
sebagaimana 
dalam Kidung Harsawijaya (C.C. Berg 1931):
menmen amacaล‹ah sumelan aris lagy aล‹utara basa ramya niล‹ tontonan ran paligaran
dalam Tantri (Demuล‹):
lan utaranen si pukulan


RELEVANSI

Pembahasan di atas banyak ngawurnya. Pembahasan ngawur di atas hanya untuk menunjukkan bahwa betapa susahnya "mrenahke" suatu kata yang kita pakai sendiri. Apalagi bahasa yg dipakai Al-Quran. 

Gus Baha' menjelaskan bagaimana Imam Suyuthi menjelaskan kesulitan-kesulitan yang terjadi pada zhahirnya ayat. Imam Suyuthi mengurai ayat-ayat yang zhahirnya bertentangan (tanaqudh) dalam kitab Al-Itqan bab muhimilikhtilaf (sering dipelajari berulang-ulang oleh Gus Baha').

***

PEMBAHASAN BAB MUHIMIL IKHTILAF

Jadi apakah bahasa yang kita kenali sekarang ini bahasa yang sama dengan dikehendaki oleh Allah? Kita tidak pernah tahu.
Misalnya:
"ustadz juga manusia" vs "ulama fasih yg tidak terpengaruh siapa penonton yg di hadapannya yg pikirannya hanya nadzarnya gusti Allah swt". Yang mana?
inna sa'ata qorib, "dekat"nya hari kiamat vs "dekat" dalam bahasa kita sekarang. Kapan dekatnya? Kita dengan utek dan ati elek akan bilang "mulai dari dulu kyai ngomong dekat. sampai sekarang juga tidak kiamat." Kita merasa janggal sebab kita merasa 80 tahun, 100 tahun, 1.000 tahun itu lama.
Nah Jangan-jangan kita memaknai Quran dengan kedengkian dan keterbatasan itu? (Atau dengan kejahilan seperti yang saya lakukan spt ilustrasi di atas.)

Maka ketika ditanya siapa yang paling berpotensi keliru? Ya orang khusyu'. Orang khusyu' klo husnudzan pada guru, maka berarti anut guru, yang artinya tanpa pembanding. Jika ia husnudzan kitab juga anut satu kitab saja, tanpa perbandingan. Apalagi jika percaya kesalehannya (seseorang) saja, tambah keliru lagi.

PENTINGNYA KONTROL ILMU DAN SANAD 

Sehingga memang dalam hal agama, ilmu itu tidak boleh dikawal orang khusyu'. Ini ilmu lho ya! Masalah ilmu!
Kalo orang shaleh, tetap saya cucup (hormati), tapi klo anut fatwanya emoh. Bahaya!. ๐Ÿ˜†
Masyhur, Imam Malik sangat hormat pada 100 orang Madinah. Tapi ketika ditanya, "Mengapa engkau tidak mau ngaji pada orang yang engkau hormati?"
"Mereka orang shaleh, tapi bab hadits, mereka bukan ahlinya."
Problem orang sholeh adalah suatu ilmu dianggap dan dibikin gampang. Punya mbahmu apa, elmu kok dibikin gampang!
Ilmu itu butuh kontrol, butuh kompetisi, butuh diakui satu kesepakatan para ahli.
Makanya masyhur Imam Malik berkata, "Saya tidak fatwa sebelum 70 orang alim Madinah bersaksi bahwa saya orang alim. Saya nggak berani."
Lha zaman sekarang ini, saksi kok MC belaka dengan ucapan "shohibul fadhilah"?? Itu saja entah bersaksi beneran entah prosedural semata. ๐Ÿคฃ
Dulu itu ulama diuji!
Imam Bukhari pertama menjadi ahli hadits ya karena barokahnya orang-orang dengki. Ketika terkenal ahli hadits hidup di Madinah pulang ke Baghdad, 100 ahli hadits mengubah sanad. 100 sanad dibolak-balik, diubah-ubah. Semuanya alim bersaksi. Dan setiap ditanya hadits itu beliau jawab, "la adri (tidak tahu)".
Setelah 100 ulama dijawab la adri, maka pengujinya berkata, "Sekarang giliranmu bicara, ya Muhammad (bin Ismail)."
Jawab beliau, "Hadits yg ini sebagaimana yg ini dan ini, itu saya nggak tahu. Yang benar yg saya tahu begini dan begini."
Jadi urut. Jadi ahli hadits itu terang dan jelas benar. Misalnya begini. Orang tahulah misalnya sanad saya:
Saya ngaji Mbah Moen,
Mbah Moen pernah ngaji Mbah Karim Lirboyo
Mbah Karim pernah ngaji Mbah Hasyim Asyari
Mbah Hasyim ngaji Mbah Faqih Maskumambang
beliau pernah ngaji Mbah Mahfudz.
Itu bagi ahlinya kan urut. Lalu sanad itu dibalik!
Misal:
Mbah Moen ngaji Mbah Mahfudz.
Mbah Mahfudz ngaji Mbah Zubair.
Ahlinya kan langsung tahu klo dibolak-balik.
Lha besok lusa trus sanad saya dibalik: Gus Baha' mengaji ke (kyai) Thoha? Waduh, musibah kubra nanti. ๐Ÿ˜†
Lha iya, INI MISALNYA LHO!
nanti kebolak-baliknya zaman, mentang2 (kyai) Munif berewok, terus saya dibilang ngaji (kyai) Munif.
Yakin bumi langsung gempa! Gak trima, yakin gak trima. ๐Ÿ˜†

***

Sepenggal pengajian Gus Baha' dalam file "26 Des 11.17 AM" (yang saya telusuri ayatnya pakai Mbah Google ternyata adalah Tafsir Jalalain Al Maidah ayat 109 dst)   

(jembare dadane Gus'e, alarm salah satu HP perekamnya bunyi berisik sekali, beliau tetap fokus ngaos. Saya yg dengar rekamannya saja terganggu sekali. ๐Ÿ˜†) Sampun riyin.

Denah Masjid Al-Ikhlas dari Pak Andrian

Denah Masjid Al-Ikhlas dari Pak Andrian






Gus Baha': Kegoncangan Iman Terhadap Nash Akibat Perkembangan Sains (Imam Rozi)

"HANYA NAMPAKNYA"

Al-Quran bagaimanapun juga adalah bahasa, wahyu berkarakter sebagai bahasa. Masalah yang terjadi pada umat Islam adalah bahasa tiba-tiba diimani menurut sekehendaknya sendiri, tidak menurut kehendak ilmiah. Akibatnya merasa janggal dengan ayat2 Al Quran.
Ketika banyak ilmuwan yang penemuannya lebih diakui secara ilmiah daripada tulisan-tulisan agama, akhirnya menimbulkan keguncangan iman di kalangan umat Islam.

K.H. Ahmad Baha'uddin Nursalim
K.H. Ahmad Baha'uddin Nursalim


CONTOH:
(1) 
Nabi SAW pernah menyampaikan bahwa Bulan itu di langit ketiga, lalu matahari di langit ke sekian, lalu langit terakhir itu langit yang dihuni Jibril.

Ketika ada berita astronot AS bisa mendarat di Bulan, rata-rata kyai desa dulu tidak percaya karena Nabi saw saja harus meminta izin bersama Jibril agar dibukakan pintu menuju ke sana.

(Itu karena) lafadz lughat diimani menurut kehendak sendiri

Masalah umat islam: bahasa diimani menurut sekehendaknya sendiri, tidak menurut kehendak ilmiah.
Sama' atau langit dibayangkan satu area yang tidak tersentuh (hanya dihuni malaikat, dsb.) Akibatnya tidak percaya jika manusia sampai Bulan yang ada di langit ketiga.
Padahal tdk begitu. Imam Rozi menjelaskan istilah sama' itu istilah lughat untuk menyebut sesuatu yang tidak bumi.
Sama': Sesuatu yg tidak bumi, mutlaqul uluwwi, sesuatu yg atas.
Bukti: Surat Ibrahim ayat 24
Artinya:
Kalimat toyibah ibarat pohon yang toyibah, yaitu kurma, akarnya menghunjam ke bumi, dahannya menjulang ke LANGIT.

(2)
Ketika ditemukan astronomi (ilmu falak) bumi itu berputar, ketika di atas kita mengalami siang, ketika di bawah kita mengalami malam. (pergantian siang malam tanda bumi berputar)
Oleh sebab itu, iman hendaknya disertai dengan ilmu.

(3)
Mengapa Al Kahfi 86 matahari tenggelam ke air laut?
Maka secara lughat diartikan: fi ra'yil'aini, sawangane

(4)
Maka ayat tidak bercampurnya air sungai dan air laut, hakekatnya tidak pernah bertemu (arrahman 19-20), dapat terjawab dengan fi ra'yil 'aini, sawangane
Banyak ayat yang terjawab oleh teori fira'yil aini (sawangane). Ini masalah ilmiah yg bisa menjawab beberapa kejanggalan dhahirnya nas agama

(5)
Kyai dulu percaya bahwa ada lima hal yang hanya Allah yang mengetahui, termasuk apa yg dalam rahim. Tapi  iman itu akhirnya terguncang dengan temuan USG yang bisa melihat jenis kelamin bayi. Padahal Allah hanya dhawuh waya'lamuna fil arham. Ma secara nahwu lafadz mubham, tidak harus menunjuk jenis kelaminnya lelaki atau perempuan, tapi apa saja, bisa terkait nasib, kesehatan, gen.
Tapi tahu2 lewat perasaan kita sendiri menentukan "apa yg ada di dalama rahim" itu adalah jenis kelamin. Itulah mulainya agama rusak, sesuatu dimaknai menurut kehendaknya sendiri.

(6)
Surat Hud ayat 6
"Kabeh sing nggremet ing bumi Allah nanggung rezekine."
Rizki =
sejak oksigen, ujung rambut, hingga ujung kuku kaki, tidak dihantam musibah, dsb
berkaitan dengan potensi. Teori rezeki inilah yg akan membuat manusia mudah bersyukur tapi juga tidak mudah kebablasan. Inilah alQuran.
Tapi imanmu pada ayat itu goncang ketika ga punya uang, ga punya beras. Karena kamu kira rezeki = uang atau harta belaka. Itulah memaknai AlQuran sekehendak sendiri. Itulah yang merusak tatanan. Manusia ujung2nya dzaluman jahula. banget dzalim dan bentonya.
Berulangkali Allah memperingatkan keterฤบaluan zalim dan jahilnya manusia.
Manusia membayangkan kalau naik pesawat akan kecelakaan, jika di dalam rumah selamat. Padahal manusia yang berada di rumah semua adalah korban ketika gempa melanda. Manusia kira klo naik kapal laut akan tenggelam, padahal orang2 di darat dan berada dalam rumah adalah yang tenggelam waktu tsunami menerjang.
Manusia takut thd sesuatu yang besar, takut mati diterkam macan atau diseruduk badak. Padahal manusia mati rata2 karena kuman, barang yg demikian kecilnya.

***

Pengajian Gus Baha', Arrahman 19-30, 26 Januari 2007?
https://www.youtube.com/watch?v=deDEp31HubY

(Pada suatu pengajian, melihat perdebatan2 sosial politik Islam dalam ayat2 Madaniyah, Gus Baha' memperkirakan inilah yang akan menghilangkan ilmu Islam. Bukan karena kalah secara ilmiah, tapi akibat "cangkem elek" sosial politik. Entah di pengajian yg mana, saya lupa)
Maaf jika kliru mencatat. Mohon dikoreksi

Fiqih Shalat Gus Baha'

TEMA: SHALAT (sementara, saya kumpulkan)

WUDLU 

Posisi pembahasan:
https://www.youtube.com/watch?v=ZG13K41HKRc&t=113s

TAKBIRATUL IHRAM

https://www.youtube.com/watch?v=803atOZnrIE&t=02m11s

IFTITAH 

https://www.youtube.com/watch?v=0_HYVEozwW4

Shalat Maghrib, karya Otto Pilny
Shalat Maghrib, karya Otto Pilny

SEDEKAP

https://www.youtube.com/watch?v=dtX0R7GR2LE&t=37m33s

ALFATIHAH  

Bismillah
Surat Al-Kahfi 1-7
https://www.youtube.com/watch?v=hS_Tk5_1eOQ
https://www.youtube.com/watch?v=lc0kIT_P4BQ&t=139s

Shirat (Ihdinashiratal mustaqim)
https://www.youtube.com/watch?v=wMrHwLDXWeY&t=03m40s

SURAT 

https://www.youtube.com/watch?v=OMX0PLubMWk

I'TIDAL 

Pengajian Gus Baha' di Gimcheon Korea Selatan, dalam rangka Milad Masjid Al Khaliq Gimcheon, Korea Selatan, 12 September 2019
https://www.youtube.com/watch?v=exyKG9CvX5s&t=10m04s

SUJUD 

Tafsir Jalalain Surat Al_ankabut 1- 8
https://www.youtube.com/watch?v=7GzzedgtqTU
https://www.youtube.com/watch?v=zojTYuttOUw

Hakikat Sujud (Menyembah, Tauhid, Hidup)

https://www.youtube.com/watch?v=LqL8fyLQr_I

ISYARAT TELUNJUK

https://www.youtube.com/watch?v=dtX0R7GR2LE&t=36m30s

TAHIYAT

Tahiyat Awal

Tahiyat Akhir

WIRIDAN

https://www.youtube.com/watch?v=dtX0R7GR2LE&t=35m00s

FIQIH SHALAT 

Tarawih, Witir 

https://www.youtube.com/watch?v=UYewq57WM3Q

KERINGANAN SHALAT

https://www.youtube.com/watch?v=dtX0R7GR2LE&t=33m00s

KHUSYU

Pengajian Gus Baha di Gimcheon Korea Selatan, dalam rangka Milad Masjid Al Khaliq Gimcheon, Korea Selatan, 12 September 2019
https://www.youtube.com/watch?v=Qoo0C4f3554

PENANGKAL WASWAS 

Bahaya Waswas 

https://www.youtube.com/watch?v=mjeaxNUCRUQ

Jangan takut Waswas Setan 

https://www.youtube.com/watch?v=HDkWdaoP0WY

Shalat orang Abangan, Sujud    

https://www.youtube.com/watch?v=4qhPOXjLwgY

Ragu Al-Fatihah 

https://www.youtube.com/watch?v=LqL8fyLQr_I&t=40m35s

Gus Baha': Kitab Tarikh Barzanji dan Diba' (Benang Merah Sejarah Islam di Indonesia)

PERINGATAN:
Ini hanya mencatat sementara benang merah isi pengajian Gus Baha'. Sambil tetap ingat pesan Mbah Moen tentang kerukunan persatuan. Juga ulama dan habaib yg jadi pedoman.

Perpecahan dlm tubuh Islam yg terjadi mulai terlihat sejak sayidina Ali dan sayyidah Aisyah selama ini membuat saya yg tdk dpt mengimani sisi baik dlm sejarah Islam. Bagaimana mungkin Islam spt seburuk yg saya bayangkan sejak awal, itu adalah takdir yg harus saya lalui. Bahkan saya lebih dulu mengagumi kitab Mahabarata yg bisa mencipta kisah konflik yg begitu rumit dgn tokoh2 yg tanpa ada yang salah, semuanya benar dari sisi masing2.

Syukurlah Gus Baha' dengan cerita2 sirahnya yang mengalir, saya akhirnya dapat menerima. Saya yg tidak pernah membaca khazanah Islam secara detail, kini mendapatkan gambaran seperti film yang mulai runut. Mendengar apa yg beliau sampaikan tentang hikmah2 "kesalehan akan berujung tragedi" dan "tragedi akan membuahkan berkah", juga tentang hikmah jihad akbar melawan hawa nafsu, kini saya bisa membayangkan bahwa sejarah Islam adalah Mahabarata yg sebenarnya.
Kitab Tarikh Barzanji dan Diba' terjemahan
Kitab Tarikh Barzanji dan Diba' terjemahan

Pengajian beliau yang seringkali ringan penuh tawa gembira, khusus di bagian konflik dan fitnah zaman ini beliau menahan diri. Bagi saya itu menunjukkan keseriusan beliau agar para pendengar benar2 memahami duduk persoalannya.

Dalam beberapa video, Gus Baha' juga menekankan perlunya belajar termasuk kitab Barzanji dan Diba', dibaca sebagai sejarah, bukan seolah sebagai mantra. (jadi ingat pesan Sukarno JASMERAH: Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah). Hal tersebut kembali beliau ulang dalam istighotsah rutin LPNU di halaman gedung PBNU Pusat, 25 September 2019 (videonya dishare siang td oleh anggota).

Juga dalam membahas kedua kitab di atas, sebelumnya beliau telah menyampaikan bahwa Islam Indonesia masuk melalui orang2 Syiah Zaidiyah.

Tafsir al Baqarah 130-143 https://www.youtube.com/watch?v=Vw5x21b49IY&t=49m12s

Mendengar ini, saya teringat ketika dulu saya menelusuri kerajaan Islam pertama di Indonesia. Dari internet saya mendapati tulisan bahwa sebagian sejarawan berpendapat kerajaan Islam pertama adalah Perlak yg beraliran Syiah. Atau teori2 kedatangan Islam di Indonesia yg saya terima di sekolah dulu.

Gus Baha' juga telah menyampaikan bagaimana dzurriyah Rasulullah SAW berdiaspora karena konflik. Sebagian bahkan mengharuskan perkawinan dgn penduduk setempat (nonsyayyid/syarifah). Jadi beliau memandang ada kemungkinan dzurriyah Rasulullah saw berwajah mongoloid atau ras lain.

Mbah Moen tidak hanya dalam pesan, tetapi juga dalam perilaku sepanjang hidup beliau terhadap ahlul bait. Testimoni para habaib mengenang beliau lebih dari cukup sbg saksi. Mbah Moen menekankan kehati2an dlm memperlakukan sesama manusia, apalagi dzurriyah Rasulullah SAW. Menurut beliau, dzurriyah Nabi SAW tidak ada seper seribu dari yg nampak. krn ada yg nasab dan tidak nasab. Bahkan jika pun ada habaib yg sedang nakal pun, beliau minta para santri menerimanya, krn beliau menyampaikan keturunan Nabi Muhammad saw sudah dinash.

Beberapa waktu lalu di grup sejarah, juga ada yang mengunggah tulisan Maulana Habib Luthfi ttg silsilah "walisongo", silsilah dari Nabi, ke Hadramaut, kemudian ke India, ke Champa dan akhirnya ke Nusantara lainnya.

Dari pengetahuan tokoh-tokoh panutan ini bisa dilihat benang merahnya, bagaimana awalnya Islam masuk ke Indonesia. InsyaAllah bisa lengkap jika muhibbin bersabar menyimak pengajian2 beliau2. Bagi saya sekarang, rantai sanad dan silsilah yg beliau2 sampaikan itu sangat kuat dijadikan pedoman sejarah Islam, bahkan lebih kuat daripada metodologi2 sejarah lain.

Kitab Tarikh Barzanji dan Diba' terjemahan
Kitab Tarikh Barzanji dan Diba' terjemahan
Pembahasan ini adalah dalam rangka kajian ilmu. Ini adalah termasuk kajian sensitif. Tapi rahmat Allah menjangkau seluruh makhluk, insyaAllah cantrik spt saya takkan lancang menghukumi siapapun saudara seiman. Sekali lagi saya hanya mencatat benang2 merah yg terciprat dari lautan ilmu para ulama dan habaib pedoman kita. Bukan bertujuan utk memecah, tapi utk merukunkan. Saya menulisnya berharap teman muhibbin yg belum dpt mengakses video krn keterbatasan kuota, minimal bisa mengakses tulisan ini.Jika ada kekeliruan catatan saya, mohon dikoreksi bersama.

Tafsir Jalalain Surah Al An'am 73-74
28 Agustus 2019
(Sejarah Diba' dan Barzanji)
https://youtu.be/WWSTSW03nYQ

Karena sedang cinta pada bocoran2 ilmu di atas, tadi siang saya beli terjemahan kedua kitab yang saya baca halaman pertama saja di waktu kecil saya dulu. Saya tak pernah melanjutkan belajar ilmu agama. saya hanya ingat beberapa penggal kata: "abtadiulimlabismitadil aliyah. mustadiron ...."
"nasabun tasibun ulaa"
saya hanya dengar di corong masjid...

**Saya hanya bisa maknani bahasa Indonesia

Info Harga Batu Per Truk dan Denah Masjid Al-Ikhlas dari Pak Sunarto

6 Juni 2019

Assalamualaikum..
Mohon maaf bapak2..saya informasikan bahwa saya sudah komunikasi dengan pemborong,dan rencana dalam dekat ini saya ketemuan..pemborong ini prnh bangun gedung di polres batu..insya allah dikasih harga bersahabat,karena untuk bangun masjid..

Info awal harga batu 1 truck itu 1,2jt..batu dari ngantang..

nanti orangnya tak kasih gambarnya..saya minta dibuatkan pondasinya dlu..masalah nilainya nanti saya itung2 lagi..


14 Agustus 2019

Assalamualaikum wr.wb..
Mohon maaf saya sampaikan..barusan saya nelpon teman pemborong yg saya suruh itung2 pindasi masjid..diperkirakaan butuh dana kurang lebih 150jtan itu sudah termasuk bahan dan tukangnya..
Karena gambar yg saya kasih ada perubahan..
Awalnya kedalaman stros 1 meter dirubah jadi 2 meter karena kontur tanah sawah dan..kemudian ada 18 titik stros dan ada kolomnya..dan besi harganya naik..itu perhitungan untuk masjid 2 lantai..
Kita pake besi ukuran 12