Masjid Al-Ikhlas
Home » , , , , , » Gus Baha': Cerita-Cerita Kewalian (Maqam Muqarrabin)

Gus Baha': Cerita-Cerita Kewalian (Maqam Muqarrabin)

Ini cerita alam ruh.
Ketika Kanjeng Nabi SAW, bertemu nabi lain, pernah bercanda begini:
‫علماء أمتي كأنبياء بني إسرائيل
"Kealiman ulama umatku setingkat Nabi Bani Israil."

Nabi Musa pun protes, "Nggak bisa! Mana bisa ulama kok setingkat nabi! Sepandai-pandainya ulama tidak akan bisa menandingi nabi."

Dalam cerita itu, Kanjeng Nabi SAW memanggil Imam Ghazaliy, lalu ditunjukkan ke Nabi Musa, "Ini lho ulamaku yang ilmunya setingkat nabi."

Musa pun mengujinya, "Beneran? Namamu siapa?"
Imam Ghazaliy menjawab,
أنا أبو حامد محمد بن محمد الغزّالي الطوسي الشافعي

Karena jawabannya sampai 6, Nabi Musa protes, "Ditanyai nama kok jawabannya panjang sekali?!"
Imam Ghozaliy menjawab enteng, "Saya menghadapi manusia, ya wajar saya jawab dengan jelas. Lha Anda saja ditanyai Allah menjelaskan berkepanjangan?"
Yaitu ketika Nabi Musa ditanyai Allah:
وَمَا تِلْكَ بِيَمِينِكَ يَا مُوسَىٰ
"Yang di tangan kananmu itu apa, Musa?"
قَالَ هِيَ عَصَايَ أَتَوَكَّأُ عَلَيْهَا وَأَهُشُّ بِهَا عَلَىٰ غَنَمِي وَلِيَ فِيهَا مَآرِبُ أُخْرَىٰ
"Ini tongkat saya, Gusti. Saya pakai untuk menopang badan, menggiring kambing, menjolok buah, dan untuk banyak keperluan lain."

Pawang Ular (1883) karya Charles Wilda
Pawang Ular (1883) karya Charles Wilda

"Itu Anda ditanya Allah kok menjawabnya panjang sekali?"
😂😂
Akhirnya Nabi Musa mengakui kepandaian Imam Ghozaliy.

Artinya itu dianggap satu kesalahan: menjelaskan berkepanjangan kok pada Allah, Dzat yang يَعْلَمُ السِّرَّ وَأَخْفَى.  Harusnya jawabannya standar saja.
Paham ya!
Sebab itulah dalam teori-teori sufi, di Hikam, di Ihya’, tidak ada doa panjang. Tambah panjang doa, tambah nggak mempan 😂
karena ada kecenderungan menjelaskan ke Tuhan. bisa malah dibiarkan. 😆
Kalau nggak panjang karena nggak hafal, itu lain lagi. 😂

MAQAM MUQARRABIN

Kemarin sudah saya cerita, kisah ketika Ibrahim akan dibakar dalam api, lalu ditanyai Jibril:
يا إبراهيم ألك حاجة ؟ 
“Ibrahim, kau akan dibakar dalam api, keadanmu demikian. Kalau butuh apa-apa kutolong?”
Jawab Ibrahim bagaimana?
أما إليك فلا
"Kalau kepadamu, aku tidak membutuhkan."
Jibril sadar, “Tidak. Maksudku bilang kepadaku, nanti kusampaikan ke Allah.”
Jawab Ibrahim bagaimana?
حسبي من سؤالي علمه بحالي
"Lha kalau masalahnya menyampaikan ke Allah saja, ya tanpa lewat Anda, Allah juga sudah tahu.” 😂
Oleh sebab itu jika sudah Maqam muqarrabin, jangankan manusia dan harta, Jibril saja dianggap hijab. 😅
Itu sudah mentok, (maqam) paling tinggi. 😅

Jadi  cerita:
لَا عِلْمَ لَنَا
adalah jawaban yang paling ilmiah. Tapi karena kita sudah di era kritis, era model kampus, model studi, model apalagi, ketika kita bilang:
الله أعلم بمراده بذلك
dibilang kemalasan berpikir. 🤦‍♂️
Padahal ya sama saja ketika mereka menafsirkan ya spekulatif.

***
Cerita Gus Baha' dalam menjelaskan Al-Maidah 109 (16 Desember 2008?) dari kitab2 sufi, seperti dalam syarh Ihya', dan banyak kitab lain. (Kisah dalam QS. Thaahaa)
Filenya di: 
https://web.facebook.com/groups/386305265399880/permalink/418790948817978/
Nggak bisa nulis, saya copas saja. Syekh Google ga bisa menemukan kata "rasuli", adanya nabi  Boleh dibantu menuliskan. 😆 Kalau ada kekeliruan, mohon dikoreksi.

0 comments:

Posting Komentar