Masjid Al-Ikhlas
Home » , , » Baqarah Sapi Betina atau Jantan?

Baqarah Sapi Betina atau Jantan?

BAQARAH, SAPI BETINA ATAUKAH JANTAN?


Saya kemarin mencoba mencari tahu tentang tsaur: shorturl.at/cpBKY  . Karena menemukan definisinya di website tafsir, maka saya anggap cukup buat saya. بَقَرَةٌ di situ diterjemahkan:
 أنثى الثور

Referensi: https://tafsirweb.com/382-surat-al-baqarah-ayat-67.html

Tapi rupanya hal itu menari perhatian Mas Muhammad Umar Faruq, yaitu kata baqar yg saya sandingkan sebagai lawan kata tsaur.
 Alhamdulillah jadi berkah ilmu Gus Baha' walaupun luru2 di Google ya mohon maaf, sudah takdir saya tdk punya guru kyai, Gus Baha' pun dapat dari internet. 😆.
Jadi  tulisan2 saya di sini waton nulis saja. Jadi jangan dipakai untuk hujah. Anggap saja sekadar bacaan pengisi waktu senggang.

Coba saya Google-kan ya.

Baqarah Sapi Betina atau Jantan?
Baqarah Sapi Betina atau Jantan?

BAQAR MENURUT KAMUS ITU NETRAL

https://www.almaany.com/ar/dict/ar-ar/بقرة/

Makna2 baqar di kamus2 itu kira2 mirip dengan definisi yang diberikan Wikipedia tentang lembu.
Wiki mendefinisikan lembu sebagai sapi yang telah dikebiri dan biasanya digunakan untuk membajak sawah.
T̶a̶p̶i̶ ̶j̶i̶k̶a̶ ̶d̶i̶l̶i̶h̶a̶t̶ ̶k̶a̶t̶a̶ ̶k̶e̶b̶i̶r̶i̶ ̶d̶i̶ ̶s̶i̶t̶u̶,̶ ̶j̶e̶l̶a̶s̶ ̶l̶e̶m̶b̶u̶ ̶i̶t̶u̶ ̶b̶e̶r̶a̶r̶t̶i̶ ̶s̶a̶p̶i̶ ̶j̶a̶n̶t̶a̶n̶.̶ ̶ Update: tenyata kebiri itu istilah utk jantan maupun betina.
Di kamus2 bahasa Arab, baqar itu jenis sapi (bisa jantan atau bis juga betina, bisa termasuk الجاموس) yang dijinakkan dan dipakai sebagai hewan ternak untuk diambil susu dan dagingnya, dan dipakai untuk membajak.
Saya setuju jika diterjemahkan lembu. Menurut saya yg nggak ngerti bahasa Arab, lembu mendekati arti yg kamus Arab itu. 😂
Ngomong2 saya dulu pernah debat ttg penerjemahan makna cow, ox, dan bull. Teman saya ga terima saya bilang bull itu sapi jantan. Mereka bilang banteng. 😂 Ya sudahlah. Saya sih suka mengotak-atik dan menelisik kata2 begitu.
Tapi yg paham biasanya anak jurusan biologi bisa menggolong2kan kata spesifik begini untuk penanda taksonomi. Tentang beragamnya jenis2 sapi bisa dilihat di:
https://id.wikipedia.org/wiki/Sapi

KONTROVERSI PENERJEMAHAN BAQAR 

1. MENURUT BUKU 

BAQAR ITU BISA NETRAL (sebagaimana kamus di atas)

Setidaknya ada satu buku yang membahas ttg kontroversi penerjemahan baqarah saya ketik di bawah ini:
Menurut az-Zuhaily, penerjemahan makna-makna Al-Quran ke dalam bahasa asing hukumnya boleh dengan catatan harus tetap diyakini bahwa terjemah Al-Quran, bahkan tafsirnya dalam bahasa Arab sekalipun, bukanlah Al-Quran. Az-Zuhaily menambahkan bahwa mengistimbatkan hukum dari teerjemahan Al-Quran tidak diperkenankan karena pemahamannya sangat rawan mengandung kesalahan yang timbul akibat kesalahan penerjemahan.
Karena penerjemahan Al-Quran bukanlah pekerjaan ringan, meskipun tidak berarti mustahil oleh orang yang berkesanggupan dan berkemauan keras, ia tetap memberi kemungkinan bagi adanya kekeliruan. Kekeliruan ini merupakan hal yang bisa dipastikan adanya, baik terjemahan yang dilakukan oleh perseorangan (individu) maupun kolektif. Dalam Al-Quran dan Terjemaahnya yang disusun oleh Tim Ahli terdiri atas ulama terpandang dan diterbitkan Departemen Agama Republik Indonesia, misalnya, tetap saja ada kekeliruan atau kesalahan. Salah satu contohnya sebagai berikut.
Kata baqaratun yang diterjemahkan sapi betina, baik nama surat al-Baqarah itu sendiri maupun penerjemahan setiap kata baqaratun yang terdapat pada surat al-Baqarah ayat 67, 68, 69, 70, dan 71. Penerjemahan ini patut diduga kuat berdasarkan pemuanatsan (pewanitaan) kata yang menggunakan huruf ta' marbutha (baqaratun). Padahal, menurut Raghib al-Asfihani, baqaratun adalah kata tunggal dari kata (jamak) baqaratun atau al-baqaru. 

Penulisnya menggunakan istilah beliau mempunyai dugaan kuat. Alasannya adalah di bawah ini:
Bertalian dengan kata al-baqaru, penyusun kamus dalam al-Mu'jam al-Wasith, menyebutkan bahwa penggunaan kata itu bisa untuk jenis mudzakkar (laki-laki, jantan), sekaligus mu'annats (perempuan, betina). Dalam Kamus al-Munawwir susunan Ahmad Warson, disebutkan bahwa kata al-baqaru bentuk jamaknya adalah buqarun, abqarun, atau abaqiru, dan baqirun, serta baaqirun menurut al-Ashfahani. Penyusun Kamus al-Mu'jam al-Wasith, Hasan ath-Thabarsi, dan pengarang kitab Majma' al-Bayan fi Tafsir al-Quran juga menyebutkan bahwa kata al-baqarah adalah bentuk isim li al-mu'annats (kata nama untuk perempuan) dari jenis hewan ini, sekaligus bisa menjadi nama bagi hewan sejenis yang jantan.
Jika kata baqaratun bisa digunakan untuk makna mudzakkar sekaligus mu'annats, hemat kami, akan lebih luwes bila kata baqarah dalam surat al-Baqarah diartikan dengan sapi atau lembu saja. Jadi kata al-baqarah bisa berarti sapi jantan, sekaligus betina. Tetapi ketika kata itu diartikan sebagai sapi betina, sapi jantan seolah-olah tidak termasuk ke dalam surat al-Baqarah padahal kata sapi dalam ayat tersebut tidak dikhususkan untuk sapi betina. Menariknya hampir semua (atau setidak-tidaknya sebgian besar) penerjemah dan mufassir Al-Quran di Indonesia seolah-olah ada kesepakatan untuk mengartikan kata baqarah dengan sapi betina atau sapi bikang dalam bahasa Sunda. Sedikit sekali di antara mereka yang mengartikan kata baqarah atau baqar dengan sapi saja, tanpa menambahkan kata betina untuk al-baqarah dan jantan untuk al-baqar. Mereka yang menafsirkan kata al-baqarah atau baqarah dengan sapi betina tampaknya tidak konsisten karena mereka mengatakan kata al-baqar pada ayat 70 surat al-Baqarah dengan kata sapi, tanpa membubuhkan kata jantan, padahal kata al-baqar adalah isim mudzakkar.
Bukunya di:
ULUMUL QUR'AN: Telaah tekstualitas dan Kontekstualitas Alquran oleh Drs. Ahmad Izzan, M.Ag.
https://books.google.co.id/books?id=6VTADwAAQBAJ

2. MENURUT BLOG

Ada satu blog yang membahas ttg ini. Saya copas di bawah ini:
Sebagaimana diketahui bahwa surat “البَقَرَة” diterjemah dengan nama Sapi betina, karena mungkin melihat dzhahir nama Al Baqoroh yang terdapat ta’ Marbuthoh di akhirnya, dimana kebiasaannya ta’ marbuthoh untuk menunjukan isim mu’nats (wanita/betina).
Namun guru kami menyebutkan pendapat lain, bahwa yang dimaksud Al Baqoroh dalam penamaan surat ini bukan sapi betina. Ta’ marbuthoh disitu untuk menunjukan “tunggal”, yakni bahwa kisah penyembelihan sapi ketika Nabi Musa alaihissalam diminta oleh kaumnya untuk memecahkan teka-teki siapa pembunuh sebenarnya, yakni pada saat itu terjadi pembunuhan berencana yang dilakukan oleh salah seorang dari kaumnya, kemudian ia menghilangkan jejak pembunuhannya dan merekayasa tuduhan kepada orang lain yang sama sekali tidak tahu menahu dengan pembunuhan tersebut. Setelah Nabi Musa alaihissalam memohon petunjuk kepada Allah untuk memecahkan permasalahan tersebut, lalu Allah memerintahkan kaumnya agar menyembelih sapi, namun terjadilah apa yang terjadi sebagaimana diberitakan dalam surat Al Baqoroh dan kisah ini “tunggal” hanya terdapat dalam surat ini saja, tidak diceritakan dalam surat-surat lainnya di Al Qur’an.
Jadi ta’ marbuthoh disitu bukan untuk menunjukkan jenis kelamin dari sapi yang disembelih -menurut guru kami- yakni itu adalah sapi betina, namun untuk menunjukkan tunggal dari jenisnya dan ini mencakup jantan maupun betina.
Berikut saya lampirkan penjelasan bahwa ta’ marbuthoh sebagaimana penjelasan diatas dari kitab “Mulakhos Qowaaidul Lughotil Arobiyyah” karya Asy-Syaikh Fuad Ni’mah :
…jika disandarkan ta’ marbuthoh kepada isim-isim jenis ini, maka ini untuk menunjukkan atas satu jantan atau betina dari jenis ini (artinya menunjukkan tunggal sama saja apakah jantan atau betina)…. Kita katakan “الحَماَم” (burung merpati) adalah nama jenis dari spesies burung, untuk mengatakan satu ekor kita katakan “حماَمَة” (ini berlaku untuk jantan dan betina)..

https://ikhwahmedia.wordpress.com/2017/04/09/surat-al-baqoroh-artinya-sapi-betina/

Intinya keberatan Mas Muhammad Faruq sudah terwakili oleh dua referensi di atas. Sekarang kita bahas menga

SAPI JANTAN ATAU BETINA?

Sebelum membahasnya, sebenarnya konon ini adalah pertanyaan Bani Israel yang suka protes. Dan justru itulah yang menjadi tema utama di QS al-Baqarah. 😆

Bani Israil diberi kebebasan mengorbankan sapi apa, tapi terus saja minta kejelasan.
Lihat di buku ini:
Allah Tujuan Kita: Mendekati Allah untuk Meraih Kebahagiaan Hakiki yang ditulis Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A. (https://books.google.co.id/books?id=wZixDwAAQBAJ)

Mengapa banyak yang menerjemahkan AL-BAQARAH sapi betina? 

Mungkin ini yang menjadi rujukan:
“Musa menjawab, ‘Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi yang tidak tua dan tidak muda.” Yakni, sapi itu tidak tua dan tidak muda, juga belum dikawini oleh sapi jantan, sebagaimana dikatakan oleh Abul ‘Aliyah, as-Suddi, Mujahid, ‘Ikrimah, ‘Athiyyah al-‘Aufi, ‘Atha` al-Khurasani, Wahb bin Munabbih, adh-Dhahhak, al-Hasan, Qatadah, dan juga Ibnu ‘Abbas (radhiyallahu ‘anhuma).
di:
https://baitulkahfi.online/surat-al-baqarah-ayat-68-71-shahih-tafsir-ibnu-katsir/

MENURUT KISAH INJIL

Rujukan TAMBAHAN ini bisa jadi adalah yang menjadikan pertimbangan penerjemahan baqar menjadi sapi betina.

Injil lebih jelas mengisahkan Harun dan Musa. Biasanya hewan yang dipakai untuk pengorbanan/dikorbankan adalah yang jantan. Misalnya kambing jantan di hari tertentu. Harun pernah harus mengorbankan sapi jantan. dsb
http://bibledbdata.org/onlinebibles/indonesian_tb/03_016.htm

Kalau untuk perdamaian, korbannya sapi jantan atau sapi betina?

Dijelaskan begini:
Apabila seseorang mempersembahkan seekor sapi untuk kurban perdamaian, sapi itu boleh jantan, boleh betina, tetapi tak boleh ada cacatnya.
http://bibledbdata.org/onlinebibles/indonesian_bis/03_003.htm

Tapi (mungkin karena ditanyai ketegasan sebagaimana di buku KH Nasaruddin), Harun dan Musa disuruh Tuhan untuk mengatakan sapi betina (Bilangan 19:2)

http://bibledbdata.org/onlinebibles/indonesian_tb/04_019.htm
https://al-injil.net/from-taurat-numbers-19-the-cow/

Mengapa kali ini sapi betina?

Tidak ada penjelasan langsung dari kitab suci. Tapi ya masuk akal, karena Allah punya adat melehke, kali ini Bani Israil yang suka protes. Harusnya manusia sami’na wa atha’na.
Baca di sini:
https://id.injil.one/2019/05/01/sign-of-harun-1-cow-2-goats/

Alasan yang sama (sami’na wa atha’na).dikemukakan juga dalam tafsir UII yang akan saya tampilkan di bawah.

MENURUT ETIMOLOGI DAN RUJUKAN LAINNYA

https://en.wiktionary.org/wiki/بقرة#Arabic
https://en.wiktionary.org/wiki/بقر#Arabic
https://arabic.desert-sky.net/animals.html

MENURUT GUS BAHA'

File rekaman saya tidak ada yang membahas Baqarah 67-71. Begitu juga saya cari di YouTube tidak ada. Tapi beliau sering mencontohkan mimpi Nabi Yusuf tentang 7 sapi. Saya buka di pengajian beliau  (QS Yusuf 43) tidak ada menyebut betina.
Karena nggak nemu, langsung saja saya buka tafsir yang Gus Baha' menjadi tim ahlinya. Fotonya di bawah ini.




Saya ga bisa bahasa Arab. Jadi menyuguhkan saja, sapa tahu bisa buat obat mengantuk. 😆
Jika ada referensi dari Gus Baha' tentang jantan betinanya, mohon diberitahu ya di kolom komentar atau grup FB. Matur nuwun.

Sedikit ttg muannats mudzakkar masdar bisa dilihat di video Gus Baha':
https://www.facebook.com/groups/386305265399880/permalink/462939284403144/

0 comments:

Posting Komentar