Masjid Al-Ikhlas
Home » , , , , , , , » Gus Baha': Asal Mula Segala Konflik Adalah Hasud karena Riyasah

Gus Baha': Asal Mula Segala Konflik Adalah Hasud karena Riyasah

Makanya saya berulang kali menyampaikan, semua tradisi agama, agama Semitik, itu mirip-mirip: Yahudi, Nasrani, itu mirip-mirip. Oleh sebab itu Quran pun juga bilang:
مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ 
والإنجيل

Semua kitab suci itu mirip-mirip.
Kemudian ketika ada kebencian, ada perlawanan, saling bunuh, itu sudah, pasti menyangkut riyasah.

Tentang RIYASAH lihat di: https://web.facebook.com/groups/386305265399880/permalink/411279582902448/

Itu mulai dahulu kala, mulai zaman Nabi Adam hingga kiamat ya sudah begitu.
Makanya Al-Quran pun setiap mengunsurkan kebencian, kekafiran, kemunafikan, pasti:
حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ
Asal perlawanan itu pasti karena hasud. Paham ya? Pasti karena hasud.

Misalnya tema-tema tentang mesiah, misalnya Isa nanti turun qabla saat, orang Kristen maupun Islam sama saja. Mirip-mirip. Contoh lain: adanya kiamat, Islam, Kristen, Yahudi sama-sama percaya hisab, sama-sama percaya kiamat.
Sebab itu Al-Quran juga biasa menerangkan sejajar:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَىٰ وَالصَّابِئِينَ
 وَالْمَجُوسَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا
Baik yang iman, atau musyrik, atau Majusi, atau Nasrani

مَنْ آمَنَ (منهم)  بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ
Itu ya karena dalam banyak hal kadang sama
Bahkan di juz 6 itu;
وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُمْ مَوَدَّةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ قَالُوا إِنَّا نَصَارَىٰ
Dalam banyak hal kita sama.
"Jadi manusia itu seyogyanya yang bermental hamba."
"Jadi manusia itu seyogyanya yang bermental hamba."

RIYASAH BERUJUNG TAHRIF

Tapi kemudian memang ada periode tahrif. Tahrif itu rata-rata juga karena riyasah. Tahrif itu yang mulai riyasah. Perubahan-perubahan kitab juga faktor riyasah.
Jadi ketika Islam dulu berkiblat ke Baitul Maqdis, orang Yahudi tidak tersinggung karena Islam dianggap agama kecil. Agama baru kecil, dan kiblatnya sama, berarti dianggap anak buah, tidak dianggap problem.
Karena itu, pertama kali Nabi SAW datang pindah ke Madinah kok kiblatnya menghadap Baitul Maqdis, dalam jangka waktu 16 bulan, orang2 Yahudi tidak ada reaksi apa2,
"Bagus ini anak. Dia bikin agama baru mirip agamaku."😆
Manusia jika diikuti kan merasa bangga. Paham ya!

RIYASAH => SUKA FOLLOWER

Karena itu di tarikh2, ketika pertama kali Nabi SAW datang, senang orang Yahudi, karena agama baru kok menuruti agamanya.
Manusia diikuti itukan bangga. Paham ya.
Itu kan sama dengan kyai melihat PNS tetangga barunya, kok mau pakai sarung, kyai bilang, "Wah santri itu."😆
Orang itu ketika diikuti orang lain, pasti merasa suka: tidak kyai, tidak Yahudi, tidak Nasrani.
Kyai bilang, "Bagus itu, pakai sarung."
Padahal sarungan cuma karena bosan pakai celana. 😂

Tapi meskipun cuma begitulah manusia kan senang kalau ada yang mengikuti. Nah, orang Yahudi juga demikian dulu itu.
Satelah periode itu, Nabi menghadap ke kiblat ke Ka'bah. Nah itu lalu menjadi perkara.
سَيَقُولُ السُّفَهَاءُ مِنَ النَّاسِ مَا وَلَّاهُمْ عَنْ قِبْلَتِهِمُ الَّتِي كَانُوا عَلَيْهَا
Mulailah menjadi perkara.

ASAL USUL KATA ABDUN SEBAGAI KATA TERTINGGI

Nabi Muhammad SAW berperkara dengan orang Nasrani juga karena riyasah.
Jadi Nabi Muhammad itu kan tahu ketika pada puncak kariernya, Nabi Isa dikultuskan, hingga dianggap Tuhan atau anak Tuhan.
Nabi Muhammad sebenarnya juga ingin menyanjung Isa. Bagaimanapun Isa juga nabi. Berhubung trauma Nabi Isa dianggap anak tuhan, setiap kali menyanjung Nabi Isa, Nabi Muhammad selalu bilang abdun. Itu membuat orang Nasrani tersinggung, orang hebatnya demikian kok disebut abdun. Abdun maknanya kan budak atau kawula.
Yang seperti itu tidak masalah ... (?) saja, kyai seperti Musthofa pun jika dibilang abdun juga tersinggung, cuma disebut kawula. Disebut syekh (?) atau orang hebat kan bisa? Ini nabi hanya disebut abdun. Misal ada ulama besar, atau ulama kecil, kyai langgar, atau dosen, atau doktor, dipanggil abdun, tersinggung tidak? Abdun, kawula!
Paham ya?
إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ 
Itu membuat tersinggung
Karena tradisi perlawanan terhadap kemusyrikan ini, malah Nabi Muhammad punya tradisi panggilan tertinggi itu abdun. Kalian saya beritahu supaya paham bila memaknai Al-Quran.Ini ilmu tafsir. Paham ya.
Dengan penyebutan abdun, otomatis nabiyyun li uluhiyati isa. Penyebutan abdun adalah penyebutan tertinggi karena dengan penyebutan abdun artinya adalah abdullah, kawulane Allah, yang otomatis menunjuk: "Nggak mungkin Isa itu tuhan. Tidak mungkin manusia itu Allah, karena cuma abdun."
Dengan demikian kata abdun adalah kata yang paling dicintai Allah. Dalam Al-Quran semua kata abdun itu menjadi tertinggi, karena merupakan satu kata yang masihun (?) li uluhiyah ghairullah, yaitu satu kata yang menunjuk tidak mungkin selain Allah menjadi tuhan.
Paham ya.
Sebab itu Allah ke NAbi Muhammad yang disebut sayyidul awwalin wal akhirin, nabi terbaik, itu istilahnya tetap:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ
Ahlul jannah ketika masuk surga istilahnya
فَادْخُلِي فِي عِبَادِي
baru:
وَادْخُلِي جَنَّتِي

JADI KAU ITU MBOK YANG KEMAWULA

Oleh sebab itu kalian kalau mengaji tasawuf, yang menjadi kebanggaan adalah:
لازم العبودية العبدية
"Kau itu seyogyanya bermental kawula. (hamba). Jadi manusia yang kemawula (merasa betul dirinya hamba), yaitu jangan sok berlagak menjustifikasi seolah kau Allah." 

Tapi ada satu periode seperti periode seperti sekarang ini, orang menjadi bento semua: dipanggil syekh seneng, dipanggil kyai suka. 🤦‍♂️
Sebenarnya lebih hebat tabib (?) 😆

Padahal kalau mengaji, akan tau bahwa isinya Al-Quran:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ
Coba kalian tanyakan kyai mana saja bahwa makna:
أَرَأَيْتَ الَّذِي يَنْهَىٰ
عَبْدًا إِذَا صَلَّىٰ
Artine abdan di situ apa? Nabi Muhammad ataukah budak Bilal? Nabi Muhammad kan? Paham ya?

Jadi Muhammad itu saking lawannya terhadap uluhiyatu Isa. Nabi Muhammad lahir setelah periode Isa. Secara mudahnya, Nabi Muhammad menjadi rasul setelah periode Nabi Isa yang pada periode itu sudah terjadi kemusyrikan, yaitu orang menganggap Isa ibnullah atau Isa ainullah (?)

Sebab itu Nabi SAW melawan besar-besaran, dimulai dari kampanye tauhid, hingga kampanye kata-kata, yaitu kata tertinggi justru abdun.

Isa disebut demikian, orang Nasrani tidak terima, orang hebatnya demikian kok hanya disebut abdun. Tapi Nabi SAW juga konsekuen. Beliau SAW pun menyebut diri sendiri juga abdun.
Akhirnya:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ
عَبْدًا إِذَا صَلَّىٰ
فَادْخُلِي فِي عِبَادِي
وَادْخُلِي جَنَّتِي

Ini supaya kalian tahu maksudnya. Lha kalian baca berulang kali tidak paham maksudnya. 😆
Tidak tahu asal-usulnya, bahwa kata itu benar-benar sakral ada sejarahnya. 🤦‍♂️
Paham ya? Untuk melawan trinitas.

Jadi merasa kawula itu yang terbaik. Karena itulah tasawuf bilang:
كن مرادا ولا تكن مريدا
Karena masalahnya sekali muridan kau bagaikan tuhan saja. Seolah kau punya kehendak, seolah kaulah yang menentukan dunia. 
Kau itu manusia belaka, maka: kun muradan wa la takun muridan
Itu kan dari bentuk abdiya: kalau kamu merasa hamba, ya merasa harus diperlakukan hamba, yaitu kau tidak punya hak menentukan alam semesta.

Makanya kalau di kitab2 tasawuf:
العاقل إذا أصبح نظركيف فعل الله به
الغافل إذا أصبح نظر كيف أفعل به
"Jadi orang yang waras, yang punya akal, itu kalau bangun tidur memikirkan: hari ini Allah memberi aku apa? Atau ma yas'alullahu bihi, Allah akan memperlakukan saya seperti apa.
Artinya yang hadir pertama itu Allah.
Tapi al-ghafil, orang yang lalai, ketika bangun tidur, mikirnya: aku nanti mau apa? Isi pikirannya selalu aku (tentang dirinya) saja. Seolah dirinya penting saja."

Sebab itu kemudian kata abdun menduduki posisi tertinggi, karena kampanye besar-besaran untuk melawan tuduhan atau sangkaan bahwa Isa itu tuhan.

Syariat Isa yang terlalu bersih kemudian dilawan Nabi Muhammad, ini penting supaya Musthofa (maksudnya kalian semua santri saya) tahu bahwa khusyu' itu tidak boleh, karena khusyu' itu menghasilkan mitos, menghasilkan kultus. 😂

Isa itu kecelakaan, menjadi nabi terlalu baik, prestasinya terlalu baik. Sudah terlalu baik, mukjizatnya spektakuler, yaitu menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang buta. Mukjizat itu yang sedang-sedang saja, Mus, nanti akan keramat, karena kalau spektakuler malah menjadikan blunder, (seperti) akhirnya Isa malah disangka tuhan.

Sebab itu periode Nabi Muhammad melawan dengan kampanye. Beliau yang disebut sayyidul awwalin wal akhirin, malah sering kali al-A'rad al-Basyariyah, menampakkan sisi kemanusiannya. Ya itu, keliru-keliru itu termasuk sisi kemanusiaan.
Yang penting tauhid aman, semakin tampak al a'rad al basyariyah tauhid akan aman. Paham ya.
Misalnya seperti saya ini. Saya dianggap alim. Kau harus tetap memperlihatkan al-a'rad al-basyariyah. Kamu harus yakin misalnya kau jadi orang alim:
"Lalu setelah Gus Baha' nanti siapa yang mengaji tafsir?"
"Ya kau saja."
"Lha seandainya tidak alim?"
"Seadanya pun, asal Allah masih ada ya akan baik-baik saja." 😆
Harus begitu, supaya tauhid aman.
Jangan bikin dinasti sendiri: yang kyai pantesnya dinasti yang ini, nggak tau "AL" (sebutan) apa situ. Kok bikin aturan sendiri. 🤦‍♂️
Paham ya? Ini masalah-masalah yang sensitif. Oleh ahli tasawuf, ini disebut syirik khafi, ketika kamu tidak lulus dalam masalah ini, disebut syirik khafi.
Akhirnya Nabi Muhammad sering terlihat makan di depan umum, bahkan sering jalan-jalan di pasar, satu hal yang menurut ulama termasuk muru'ah, makan di pasar itu kan menurut ulama muru'ah, apalagi bagi nabi, tapi Al-Quran justru menurunkan itu:
Aku tidak akan mengutus rasul
إِلَّا إِنَّهُمْ لَيَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَيَمْشُونَ فِي الْأَسْوَاقِ
Jadi lucu, Kang, sebuah kitab suci yang konsepnya samawi, mengonsep orang sempurna, rasul, malah:
إِلَّا إِنَّهُمْ لَيَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَيَمْشُونَ فِي الْأَسْوَاقِ
Rasul kuutus mulai dulu itu memang orang-orang yang perilakunya
لَيَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَيَمْشُونَ فِي الْأَسْوَاقِ
ya doyan makanan, juga mau jalan-jalan di pasar.
Mengapa sifat makan makanan kok menjadi prestasi?
Karena ketika Isa terlalu nampak tirakat, malah dianggap tuhan:
"Mbah Yai itu lho sakti mandraguna. Tidak makan tiga hari, bisa terbang."
Lha itu kan kebohongan publik, bisa terbang beneran atau tidak kok kau bilang bisa terbang?
Artinya kesucian itu malah menjadi kasus. Oleh sebab itu al a'rad al basyariyah untuk melawan kemusyrikan itu justru bagus. Menyanjung nabi tidak dengan sifat misalnya zuhud, dan lain-lain, tapi Al-Quran malah menyanjung Nabi dengan
إِلَّا إِنَّهُمْ لَيَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَيَمْشُونَ فِي الْأَسْوَاقِ

Ketika Allah ingin menghilangkan anggapan Isa tuhan, maka saat mensifati Isa juga demikian:
كَانَا يَأْكُلَانِ الطَّعَامَ
Isa dan ibunya juga doyan makanan.
Itu kan parah, kyai kau bilang begitu juga akan tersinggung.
"Ustadz juga manusia" Tersinggung 😆
 "Pak Kyai doyan uang." tersinggung
padahal doyan beneran. 😂
Padahal itu nggak apa-apa. Semakin tidak kultus, itu malah baik karena tauhid akan aman.
Ini ingat-ingat ya!

TEORI GUS BAHA TERBANTAH SANTRINYA

Lha masalahnya sekarang tidak begitu. Misalnya kau jadi kyai kok lagi di puncak karier, kok jadi seolah agama ini kalau kau tinggal menjadi redup. Seolah kau yang mengendalikan agama. Itu sudah musyrik. Agama kok kaya milik kakek buyutnya. Lalu diwariskan anaknya. 🤦‍♂️😂
Makanya benar Sayyidina Umar. Saya setuju model Umar. Ketika beliau menjadi khalifah, kroni-kroninya tanya: "Njenengan mbok wasiat khalifah selanjutnya siapa."
Lalu ada lagi kroninya yang usul, "Putra Anda saja."
Dijawab Umar, "Kok kukasihkan anakku itu memangnya Islam milik mbahku?"
Khulafaur rasyidin pun punya tradisi baik. Agama itu bukan milik mereka. Sebab itu tidak mesti diwariskan anaknya.
Nabi Muhammad juga punya percontohan baik. Setelah belia SAW, yang jadi khalifah Abu Bakar. Setelah itu Umar. Lalu Utsman. Itu orang lain semua. Tidak seperti sekarang kyai waris-mewaris ke anaknya.
(Tiba-tiba Kang Rukhin menyela: "Lha Njenengan apa bukan putra kyai?" ) 😅
(Gus Baha' pun menjawab:)
Kalau alim tidak apa-apa. 🤣🤣🤣
Tapi yang jelas nggak boleh turun-temurun bikin aturan sendiri.
(Santri ngeyel: "Kalau alim nggak papa." 🤣🤣)

***
Sepenggal pengajian Gus Baha' Al-Maidah 109-115

tentang al-A'rad al-Basyariyah lihat di:
https://web.facebook.com/groups/386305265399880/permalink/440187653344974/
https://web.facebook.com/groups/386305265399880/permalink/441465189883887/

Tolong, bagian koreksi kutipan2 bahasa Arabnya  Gus Muhammad Umar Faruq dan Gus Maulana 😅

0 comments:

Posting Komentar