Masjid Al-Ikhlas
Home » » Was-Was Shalat: Menjadikan Ibadah sebagai Problem

Was-Was Shalat: Menjadikan Ibadah sebagai Problem

Ciri khas thariqah Syadziliyah itu tidak pernah menganggap kesalahan sebagai kesalahan. maksudnya di sini kesalahan yang bukan maksiat. Misalnya begini: misalnya kamu sudah shalat, takbir, baca fatihah lalu surat. Tapi di pikiranmu dalam shalat selalu tentang uang: "Untung apa tidak ya? nanti di rumah dimarahi istri atau tidak? Gimana ya?" atau misalnya kau jadi imam lalu berpikir: "Makmumku setuju atau tidak ya dengan bacaanku? Sudah benarkah? Gimana ya? Yang seperti itu menurut mazhab Syadziliyah tidak salah. pokoknya kesalahan2 dalam ibadah menurut mazhab syadziliyah tidak keliru sama sekali. Alasan beliau masuk akal. Beliau ngendikan begini: قليل العمل مع شهود المنة خير من كثير العمل مع شهود التقير Amal yang sedikit dan kita bersyukur pada Allah karena ditakdir melakukan amal itu adalah lebih baik daripada amal banyak tapi selalu merasa salah. alasan mazhab syadziliy masuk akal. begini. kau ditakdir shalat itu luar biasa, di saat orang lain tidak ditakdir shalat. Kau baca Qur'an itu luar biasa di saat orang lain menikmati dugem, perempuan, narkoba. Lalu ketika kau sudah shalat atau baca quran, kamu berpikir: "Aku sudah shalat, tapi sahkah shalatku? Aku shalat tapi tidak ingat pada Allah? Sahkah?" itu berarti kau tadhayyuf bil ibadah, menganggap ibadah itu sebagai problem, dan itu cita2 setan, yaitu menganggap ibadah itu problem. maka syadziliyah itu memandang pokoknya ibadah itu lebih baik daripada kau memaksakan di dalamnya harus sempurna. sebagiam maqalah malah lebih ekstrem lagi رؤية التقصير من العبادة نوع من الشرك kau melihat ibadahmu ada kekurangan itu bagian dari syirik, menurut Abul Hasan assyadzili, karena kau tidak tahu terima kasih, selevel kamu saja kok menuntut kesempurnaan. Itu sebuah keangkuhan.

0 comments:

Posting Komentar