Masjid Al-Ikhlas

Biografi K.H. Muhammad Hudun Abdul Ghoni, Pengasuh Ponpes Nurul Huda Mantingan Jepara

Syaikhina KH. Muhammad Hudun Abdul Ghoni dilahirkan pada masa penjajahan Belanda dari pasangan KH. Abdul Ghoni Umar dan Ibu Kiswati binti KH. Abdul Syukur. Tepatnya pada hari Senin Wage tanggal 24 Romadlon 1353 H/31 Desember 1934 M di Dukuh Sendang Jambu Mlonggo Jepara. Pada masa kecilnya beliau diberi nama HUDUN. Beliau adalah putra terakhir dari sepuluh bersaudara, yaitu Mudzakkir, Mas'udah, Mughniyah, Mujabatun, Syarifatun, M. Gholib, Muhammadun, Ya'qub, dan Abdul Qoyyum. Selain itu, beliau juga masih mempunyai saudara seayah yaitu Mahfudloh, dan Hasbullah dari Ibu yang bernama (Hindun)...

KH. Muhammad Sholeh, Kyai Welas Asih Pendiri Ponpes Attanwir

Kiai Haji Muhammad Sholeh adalah putra kedua dari sembilan bersaudara yang lahir dari pasangan Syarqowi bin Syuro dan Kuning. Beliau dilahirkan pada 20 Februari 1902. Kesembilan bersaudara itu Ya’qub, Muhammad Sholeh, Siti khatimah, Syamuri, Khusnan, Thohirah, Muslih, Ummi Kultsum dan Mukri.Sejak usia 10 tahun, beliau dan Syamuri diasuh pamannya, H Idris, adik dari Syarqowi (Ayah KH M Sholeh). Karena pada saat itu H Idris dan Istrinya, Mursinah, tidak mempunyai anak. Pada tahun 1914, KH M Sholeh belajar pada Kyai Umar yang pada waktu itu menjabat sebagai naib di Sumberrejo.Tahun berikutnya 1915,...

Lafadz Niat Puasa Ramadhan: Ramadhani dan Ramadhana

Berbeda dengan di pedesaan yang cenderung homogen dalam membaca lafadz niat puasa Ramadhan, di perkotaan lafadz niat puasa Ramadhan terdapat beberapa varian. Perbedaan bacaan niat puasa ini membuat kita yang awam bertanya-tanya mana yang benar atau tepat. Berikut ini pembahasan bagaimana cara membaca lafadz ramadhan pada niat puasa sesuai yang saya pelajari.SEHARUSNYA DIBACA RAMADHANIDi dalam kitab I’anatu at-Thalibin, juz 2/253, dijelaskan sebagai berikut:يُقْرَأُ رَمَضَانِ بِالْجَرِّ بِالْكَسْرَةِ لِكَوْنِهِ مُضَافًا إِلَى مَا بَعْدَهُ وَهُوَ إِسْمُ اْلإِشَارَةRamadhani dibaca jar dengan KASRAH...

Sah Shalat Makmum pada Imam yang Keliru Baca Surat Pendek

Ketika imam keliru baca atau lupa ayat surat pendek, sedangkan imam tidak sengaja, maka shalatnya sah dan imam maupun makmum tidak perlu mengulang rakaat tidak perlu mengulang shalat, selagi bukan bacaan fatihahnya. Pada saat Imam salah baca ayat dalam shalat jamaah dianjurkan atau disunnahkan bagi makmum yang ada di belakang imam untuk membetulkan atau mengingatkan ayat tersebut. Namun jika tidak ada yang membetulkan dan mengingatkan, maka tidak masalah dan makmum tidak mendapatkan dosa. Kesunahan ini sebagaimana telah dijelaskan oleh Imam As-Syairazi dalam kitabnya Al-Muhazzab berikut:وإن...

Tata Cara Membaca Qunut bagi Makmum dan Imam

doa qunut itu membacanya apakah dikeraskan semua atau sampe mana saja yang dikeraskan. (posisi imam)..?? Dalam berdo'a qunut disunatkan bagi Imam dengan suara keras baik pada sholat jahriyyah maupun sirriyyah akan tetapi kerasnya kurang dari kerasnya bacaan fatihah dan surat pada sholat jahriyyah. Bagi orang yang sholat sendirian berdo'a qunut dengan sirri (tidak keras) secara muthlak Bagi makmum yang mendengar qunutnya imam cukup dengan meng-amin-i do'a qunutnya imam (meng-amin-inya dengan suara keras) , adapun pada tsana' (yaitu lafadz fa innaka taqdli walaa yuqdlo 'alaik dan...

Empat Hal yang Harus Diperhatikan dalam Membaca Fatihah sebagai Rukun Shalat

Inilah empat hal yang harus diperhatikan saat membaca Fatihah saat Tarawih menurut K.H. Abdul Wahab Ahmad Jember.Fatihah adalah salah satu rukun shalat yang apabila salah, kurang atau apalagi tidak dibaca maka fatihahnya batal. Agar tidak salah, maka begini yang harus dilakukan saat tarawih dengan imam yang agak ngebut.1. Baca fatihahnya sejak awal berdiri, jangan menunggu amin baru membaca. Baca dengan bacaan yang baik. Kalau terputus oleh bacaan amin, maka tidak masalah sehingga bisa dilanjutkan terusannya setelah mengucap amin, tapi jangan diam hingga beberapa tarikan nafas sehingga bacaan...

Panduan Tarawih Cepat dari K.H. Abdul Wahab Ahmad

Berikut ini panduan shalat tarawih dari K.H. Abdul Wahab Ahmad Jember.Bagi yang kebetulan mendapatkan imam yang tarawihnya cepat, atau barangkali memang sengaja memilih yang cepat, ada beberapa panduan agar shalatnya tetap baik. Shalat cepat itu tidak ideal sehingga kalau dilakukan asal-asalan bisa tidak sah. Agar tetap sah dan baik, maka berikut panduannya:1. Membaca fatihah tidak boleh grusa-grusu. Seluruh panjang pendek dan tasydid harus diperhatikan. Bila kurang satu tasydid saja, maka batal bacaan fatihahnya sehingga perlu diulang. Sebab itu, bagi makmum sebaiknya membaca fatihah sejak awal...