Pagi ini ditakdir pencet file Hikam Januari 2014. Saya tulis sepenggal saja di bawah ini.
**
كيف تخرق لك العوائد وأنت لم تخرق من نفسك العوائد
Kaifa: hale kaya apa
tukhraqu: den suwek utawa den buwak utawa den rusak
laka: keduwe sira (apa?)
al 'awaidu: pira2 kebiasaan (adat utawa kebiasaan)
wa anta: utawi hale sira (iku)
lam takhriq: iku ora ngrusak sira utawa ora nyuwek sira, ora ngilangi sira
min nafsika: saking awak dhewe sira
Kau tidak merobek atau tidak membuang
al 'awaida: kebiasaan/adat
Bagaimana Anda punya kebiasaan yang dihilangkan Allah, sedangkan dirimu sendiri tidak menghilangkan...
Gus Baha': Menjadi Wali dan Keramat
Diunggah oleh Tricahyo Abadi
pukul Januari 31, 2020
Belum dikomentari
Gus Baha': Asal Mula Segala Konflik Adalah Hasud karena Riyasah
Diunggah oleh Tricahyo Abadi
pukul Januari 27, 2020
Belum dikomentari

Makanya saya berulang kali menyampaikan, semua tradisi agama, agama Semitik, itu mirip-mirip: Yahudi, Nasrani, itu mirip-mirip. Oleh sebab itu Quran pun juga bilang:
مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ
والإنجيل
Semua kitab suci itu mirip-mirip.
Kemudian ketika ada kebencian, ada perlawanan, saling bunuh, itu sudah, pasti menyangkut riyasah.
Tentang RIYASAH lihat di: https://web.facebook.com/groups/386305265399880/permalink/411279582902448/
Itu mulai dahulu kala, mulai zaman Nabi Adam hingga kiamat ya sudah begitu.
Makanya Al-Quran pun setiap mengunsurkan kebencian, kekafiran,...
Gus Baha': Cerita-Cerita Kewalian (Maqam Muqarrabin)
Diunggah oleh Tricahyo Abadi
pukul Januari 25, 2020
Belum dikomentari

Ini cerita alam ruh.
Ketika Kanjeng Nabi SAW, bertemu nabi lain, pernah bercanda begini:
علماء أمتي كأنبياء بني إسرائيل
"Kealiman ulama umatku setingkat Nabi Bani Israil."
Nabi Musa pun protes, "Nggak bisa! Mana bisa ulama kok setingkat nabi! Sepandai-pandainya ulama tidak akan bisa menandingi nabi."
Dalam cerita itu, Kanjeng Nabi SAW memanggil Imam Ghazaliy, lalu ditunjukkan ke Nabi Musa, "Ini lho ulamaku yang ilmunya setingkat nabi."
Musa pun mengujinya, "Beneran? Namamu siapa?"
Imam Ghazaliy menjawab,
أنا أبو حامد محمد بن محمد الغزّالي الطوسي الشافعي
Karena jawabannya sampai 6, Nabi...
Labels:
Gus Baha',
Imam Ghazaliy,
Nabi Muhammad SAW,
Nabi Musa,
Tasawuf,
Wali
Gus Baha': Makna Mengabaikan Al-Quran dan Nahi Munkar (Supaya Tidak Jadi Khawarij)
Diunggah oleh Tricahyo Abadi
pukul Januari 20, 2020
Belum dikomentari

Doa Pembuka: (Alfatihah)
Jadi saya jelaskan ya.
Kelak ada kitab yang namanya Syikayatul Quran,yaitu Al-Quran yang kita baca mengadu ke Allah (syikayah itu mengadu), karena nasibnya ditinggalkan, maksudnya tidak dipedulikan.
Saat nanti sowan ke Allah, Nabi SAW mengeluh:
يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَٰذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا
Gusti, nasib Al-Quran itu sudah dibiarkan
Makna Mengabaikan Al-Quran
Dibiarkan itu maknanya begini:
Ini di tafsir Showi, saya bacakan supaya tidak menjadi khawarij.
Membiarkan itu ada yang kulliyah/total, bahkan tidak diyakini sebagai kalamullah/wahyu. Itu kafir...
Labels:
'Ulumul Qur'an,
Gus Baha',
Khawarij,
Nahi Munkar
Progress Pembangunan Masjid Al-Ikhlas 19 Januari 2020
Diunggah oleh Tricahyo Abadi
pukul Januari 19, 2020
Belum dikomentari
Baqarah Sapi Betina atau Jantan?
Diunggah oleh Tricahyo Abadi
pukul Januari 18, 2020
Belum dikomentari

BAQARAH, SAPI BETINA ATAUKAH JANTAN?
Saya kemarin mencoba mencari tahu tentang tsaur: shorturl.at/cpBKY . Karena menemukan definisinya di website tafsir, maka saya anggap cukup buat saya. بَقَرَةٌ di situ diterjemahkan:
أنثى الثور
Referensi: https://tafsirweb.com/382-surat-al-baqarah-ayat-67.html
Tapi rupanya hal itu menari perhatian Mas Muhammad Umar Faruq, yaitu kata baqar yg saya sandingkan sebagai lawan kata tsaur.
Alhamdulillah jadi berkah ilmu Gus Baha' walaupun luru2 di Google ya mohon maaf, sudah takdir saya tdk punya guru kyai, Gus Baha' pun dapat dari internet....
Labels:
'Ulumul Qur'an,
Bahasa Arab,
Gus Baha'
Datang ke Perpustakaan, Gus Baha' Diculik Santri untuk Ngaji Bareng
Diunggah oleh Tricahyo Abadi
pukul Januari 15, 2020
Belum dikomentari

(Latar belakang video yang saya posting kemarin)
Kedatangan Gus Baha di perpustakaan Ma’had Aly Ponpes Salafiyah Safi’iyyah Sukorejo, Sumberejo, Banyuputih, Situbondo saat digelarnya Haul Majemuk sekaligus reuni akbar alumni santri Sukorejo disambut hangat.
Para pengajar dan pengurus Ma’had Aly Situbondo memfasilitasi para hadirin agar dapat bertatap muka dan berdiskusi dalam acara ‘Ngaji Bareng Gus Baha’ (13/1). Benar saja, Gus Baha' hadir secara tiba-tiba. Komplek Ma’had Aly Situbondo riuh, seluruh pandangan menuju ke santri kinasih Mbah Moen ini. Tanpa menunggu lama, beliau sudah duduk untuk...
Labels:
'Ulumul Qur'an,
Fiqih,
Gus Baha',
Tafsir Jalalain
Gus Baha': Tidak Boleh Belajar Tafsir Jalalain Sebelum Belajar Fiqih
Diunggah oleh Tricahyo Abadi
pukul Januari 14, 2020
Belum dikomentari

Seperti biasa, Gus Baha' nggojlok para santri, kali ini, santri2 Madura. Mereka tak mau kalah dengan Gus Baha'. Gus Baha' pun tak luput dari gojlokan mereka, karena mana ada santri Madura mau kalah. 😆
***
Qashar salat itu asalnya dari perang.
SUPAYA TIDAK TERJEBAK TEKS
Menurut saya, tradisi guru2 kita sudah benar: orang tidak boleh belajar tafsir Jalalain sebelum belajar kitab fiqih:
1. al-Mabadi al-Fiqhiyah
2. Fiqih shalat
3. Sullam Taufiq
4. Sullam Safinah
Supaya tidak terjebak tekstualistik.
Sekarang termasuk fitnah besar. Orang belum belajar apa2 langsung belajar tafsir.
MENGKAJI...
Labels:
'Ulumul Qur'an,
Balaghah,
Fiqih,
Gus Baha'
Gus Baha': Yang Paling Penting dalam Hidup (Definisi Ahlussunnah/Sunni)
Diunggah oleh Tricahyo Abadi
pukul Januari 13, 2020
Belum dikomentari

Tafsir Jalalain QS. Al Ankabut 64
{ وما هذه الحياة الدنياTA1 إلا لهوTA2 ولعب TA3} وأما القربTA4 فمن أمور الآخرةTA5 لظهور
ثمرتهاTA6 فيهاTA7 { وإن الدار الآخرة TA8لهيTA9 الحيوانTA10 } بمعنى الحياةTA11 { لو كانوا TA12
يعلمون TA13} ذلكTA14 ما آثروا TA15الدنيا TA16عليها TA17
[TA1]Lan ora ana utawi ikilah penguripan dunya (nggih sak niki sing teng dunya) (iku)
[TA2]kecuali lelahan (yaitu sesuatu yang tidak prinsipil)
[TA3]lan kecuali ya mung dolanan thok
Donya iku mung lelahan lan guyon, maksude ora ana sing penting
[TA4]Anapun utawi pira2 taqarrub qurba ilallah (nggawe amalan sing ndadekna...
Gus Baha': Cara Mengembalikan Semangat Mengaji
Diunggah oleh Tricahyo Abadi
pukul Januari 08, 2020
Belum dikomentari

Bosan itu biasa: ngaji, berhenti, ngaji, berhenti.
Bosen ngaji itu wajar saja, lha ini zaman Imam Malik saja orang Madinah bosen ngaji, apalagi zamanmu. 🤣
Jadi kyai seperti saya ini saja:
Yang ngaji bosen, biarin saja berhenti. Nanti kalau kambuh rajinnya ya ngaji lagi. Biarin saja, nggak usah dipikir. Kalau bosen nggak muncul, nanti muncul lagi. 😆
Oleh karena itu hadits ini saya bacakan buatmu, supaya kamu ngaji lagi. 🤣
Sepenggal isi pengajian Gus Baha' kitab Kifayatul Atqiya' di:
***
Dengan bacaan berbasis riwayat yang sangat luas, Gus Baha' paham psikologi orang. Pantas kok ngerti...
Labels:
Amal,
Gus Baha',
Hadits,
Kifayatul Atqiya'
Ini Alasan Gus Baha' Memilih Tidak Berjabat Tangan
Diunggah oleh Tricahyo Abadi
pukul Januari 07, 2020
Belum dikomentari

Ini jalan yang diambil Gus Baha', dari Uwais Al-Qarni dan 'Abdullah bin Mas'ud ra.
'Abdullah bin Mas'ud ra melihat orang-orang berjalan di belakang beliau. Beliau bertanya kepada mereka, "Apakah kalian punya suatu kepentingan (berjalan di belakang saya)?"
Mereka menjawab, "Tidak."
"Jika demikian, kembalilah. Sungguh itu memalukan bagi orang-orang yang mengikuti, dan menjadi fitnah bagi orang yang diikuti." (dalam arti tidak usah di belakang dengan tujuan untuk memuliakan).
Ki Ageng Suryamentaram bertemu dengan Presiden Sukarno.
Di antara pendahulu yang melarang manusia memuliakan mereka...
Gus Baha': Salam dan Salaman (Berjabat Tangan)
Diunggah oleh Tricahyo Abadi
pukul Januari 07, 2020
Belum dikomentari

Makanya hidup yang benar itu begitu: kalian kalau jadi kyai yang ikhlas. Tapi kalau umat sudah niat memberi kyai, kyai ikhlaslah ya tetap diberikan, jangan terus nggak jadi. 😆
Jadi sama2 benarnya.
Tapi kyai juga nggak boleh tamak. Saling menjaga tradisi masing-masing.
Contoh Nabi Musa dan Nabi Syuaib:
"kita ini keluarga yang punya tradisi kalau beramal tidak ingin imbalan."
Dijawab:
"Kita ini punya tradisi kalau orang berjasa akan kita hormati. Kalau ada tamu kita hormati."
Saling menjaga tradisi masing-masing.
"Tebarkanlah salam/perdamaian di antara kalian, niscaya kalian saling menyayangi."
INSYAALLAH...
Labels:
Fiqih,
Gus Baha',
Tafsir Jalalain